Magnesium : Pengertian, Sifat, Fakta dan Kegunaanya


Pada artikel kali ini, kita akan membahas bersama sama  mengenai fakta serta sifat dan kegunaaan  logam alkali tanah, yakni logam Magnesium.
Magnesium adalah salah satu logam yang tergolong ke dalam kelompok Alkali Tanah tepatnya di kelompok IIA Periode ke tiga. Magnesium ini memiliki manfaat dalam sehari-hari kita dan bermanfaat juga dalam dunia industri Sebelum kita berkata lebih jauh tentang manfaat, betapa baiknya anda ketahui dulu sifat-sifat atau ciri khas yang dimiliki oleh logam magnesium.

Magnesium mempunyai warna abu abu- keperakan yang terlihat paling kentara saat logam ini dibiarkan di angkasa terbuka selama beberapa menit. Adanya warna abu-abu pada magnesium disebabkan logam ini teroksidasi memebentuk oksida magnesium yang sifatnya inert dan bermanfaat untuk mengayomi magnesium dari oksidasi lebih lanjut. Jika pada lazimnya logam-logam kelompok transisi mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi, maka logam kelompok IA dan IIA mempunyai titik leleh dan titik didih yang lebih rendah, tak terkecuali magnesium. Magnesium mempunyai titik leleh sebesar 650 C dan titik didih sebesar 1090 C, itu dengan kata lain sifat magnesium mempunyai tititk didih yang sangat rendah di kelompok II A.

Magnesium adalah salah satu logam yang mempunyai sifat reaktif, meskipun kereaktifanya tidak sebesar logam kelompok IA dan logam kalsium. Magnesium pun bereaksi dengan air, namun reaksinya ini dilangsungkan sangat lambat pada suhu kamar. Bila magnesium tersebut dihanguskan dan lalu anda larutkan ke dalam air, maka reaksinya bisa dilangsungkan lebih dahsyat. Hal yang sangat unik dari logam ini merupakan ketika kita menghanguskan logam tersebut, saat logam magnesium dibakar, maka akan didapatkan cahaya putih intense yang paling cantik, cahaya ini didapatkan dari proses eksitasi dari elektron magnesium. Berikut ini gambarnya :

Cukup canggih bukan ? Sinar putih yang didapatkan dari proses pembakaran tersebut adalah sinar ultraviolet sehingga anda tidak boleh menatap sinar itu secara berlebihan. Magnesium  adalah logam yang jumlahnya lumayan melimpah di alam ini, bahkan magnesium tergolong ke dalam 8 besar bagian yang jumlahnya sangat melimpah, melulu kalah dari besi di urutan ke tujuh. Keberlimpahan magnesium ini dapat anda temui di air laut. Air laut kaya bakal ion magnesium, sampai-sampai proses penciptaan logam magnesium memanfaatkan air laut sebagai sumbernya. Proses penciptaan magnesium dari air laut melalui sejumlah tahapan. Pertama air laut direaksikan terlebih dahulu dengan Kalsium hidroksida ( Ca( OH )2 ) :

Mg2+ + 2OH- → Mg(OH)2 ( s )

Karena ion magnesium yang terdapat pada air laut bereaksi dengan ion hidroksida dari kalsium, maka dihasilkanlah magnesium hidroksida yang sifatnya tidak bisa larut sampai-sampai senyawa ini bakal mengendap, endapannya ini dinamakan dengan brusit. Lalu endapan yang didapatkan direaksikan dengan Asam Klorida menyusun Magnesium Klorida :

Mg(OH)2 + HCl → MgCl2 + H2O

Lalu Garam Magnesium Klorida yang didapatkan di elektrolisis sampai-sampai dihasilkanlah logam magnesium dari proses elektrolisis ini.

Beberapa Fakta Tambahan Mengenai Magnesium ;

- Magnesium juga dipakai sebagai paduan ( alloy ) bareng dengan logam lain. Pada tahun 2013 sebanyak lebih dari 1 juta ton Magnesium dipakai sebagai paduan terhadap logam lainya, namun jumlah ini masih kalah dengan alumunium yang di buatan sebanyak 50 juta ton guna di padukan dengan logam lain.

- Jika dikomparasikan dengan logam alumunium , logam Magnesium mempunyai massa jenis yang lebih enteng sehingga logam ini pun dapat dipakai untuk menggantikan logam alumunium alloy.

- Logam Magnesium pun adalah logam yang rentan guna terbakar terutama andai dalam format serbuk, Hal ini juga diakibatkan karena kereaktifan dari logam magnesium tersebut sendiri.

Baiklah itulah tidak banyak penjelasan tentang logam magnesium, semoga dapat berfungsi untuk meningkatkan wawasan sobat dan adik-adik semuanya, Terima kasih

Cara Membuat Partikel Koloid


Karena ukuran partikel koloid berada pada rentang antara larutan sejati dan suspensi, maka saya dan anda bisa membuat sistem koloid melewati 2 cara, yakni pertama dengan teknik pemecahan partikel-pertikel besar menjadi partikel berukuran koloid. Yang kedua, dengan teknik pembentukan aggregat dari molekul-molekul kecil pembentuk larutan menjadi partikel berukuran koloid. Cara yang pertama disebut juga sebagai Cara Dispersi,sedangkan teknik yang kedua disebut sebagai Cara Kondensasi. Sekarang ayo kita kupas cara yang kesatu yakni Cara Dispersi !

A. Cara Dispersi
Banyak teknik yang dipakai dalam penciptaan partikel koloid,diantaranya melalui teknik dispersi. Cara Dispersi ini memiliki sejumlah metode,berikut ini keterangan dari masing-masing teknik atau cara dalam penciptaan koloid ala teknik dispersi.

1. Cara Mekanik
Dalam teknik mekanik, zat yang akan diolah menjadi partikel koloid,digiling dalam masa-masa tertentu hingga ukuran zat itu menjadi lebih halus dan lebih kecil dari ukuran zat sebelumnya. Contoh teknik mekanik ini contohnya pada proses penggilingan kacang kedelai pada penciptaan tahu, Pembuatan cat,dll.

2. Cara Busur Listrik
Cara Busur Listrik dilakukan dengan teknik mengalirkan arus listrik yang bertegangan tinggi melewati dua buah elektroda logam sebagai zat terdispersi. Kemudian kedua elektroda itu dicelupkan ke dalam air sampai terjadi loncatan bunga api listrik. Loncatan bunga api listrik ini mengakibatkan kedua elektroda itu menguap dan larut di dalam air tersebut sampai membentuk sol. Logam-logam yang dipakai sebagai elektroda diantaranya logam Emas,Platinum,Osmium,Perak dan Tembaga.

3. Cara Peptisasi
Cara peptidasi ini dilaksanakan dengan teknik memecah partikel-partikel suspensi menjadi partikel berukuran koloid dengan teknik menambahkan ion-ion sejenis ke dalam suspensi tersebut, kemudian dilakukanlah pengadukan hingga ukuran partikel suspensi pecah menjadi partikel berukuran koloid.

4. Cara Homogenisasi
Tekhnik  ini memakai mesin penghomogen yang bisa merubah partikel kasar menjadi partikel berukuran koloid. Cara ini juga dipakai dalam
pembuatan susu, partikel lemak dari susu diperkecil hingga berukuran koloid dengan teknik melewatkan zat tersebut melewati lubang berpori dengan desakan tinggi. Jika ukuran partikel telah cocok maka zat itu di dispersikan ke dalam medium pendispersinya.

Jadi itulah 4 cara yang dipakai dalam Cara Dispersi, Sekarang ayo kita kupas metode-metode penciptaan koloid ala teknik Kondensasi !

B. Cara Kondensasi
Teknik ini, ion-ion yang berukuran paling kecil yang menyusun larutan sejati diperbesar menjadi partikel sebesar ukuran koloid. Cara kondensasi umumnya dilaksanakan melalui reaksi kimia. 3 misal reaksi kimia yang bisa menghasilkan kondensasi merupakan reaksi metatesis, reaksi redoks, dan reaksi hidrolisis. Baiklah, sebagai berikut penjelasan dari setiap reaksi diatas !

1. Reaksi Metatesis
Pada Natrium Thiosulfat apabila dilarutkan kedalam senyawa HCl, maka akan terbentuklah partikel baru berukuran koloid. Berikut ialah persamaan darin reaksinya :

Na2S2O3 + HCl → NaCl + SO2 + H2O + S
Belerang yang terbentuk dari reaksi ini lama kelamaan ukuran partikelnya bakal semakin membesar sampai membentuk larutan koloid yang bewarna putih keruh.

2. Reaksi Redoks
Bila Emas direaksikan dengan formalin, maka bakal terbentuk sol emas. Berikut ini persamaan reaksinya :

2AuCl3 + CH4O + 3H2O → 2Au + 6HCl + CH4O2

Emas yang terbentuk pada reaksi ini lama kelamaan akan menyusun agregat yang lebih besar sampai berukuran koloid.

3. Reaksi Hidrolisis
Besi(III)Klorida yang bewarna cokelat tua andai dilarutkan ke dalam air bakal menguraikan air menyusun ion OH- dan ion H+. Kemudian Besi(III)Klorida bakal bereaksi dengan ion OH- dan terbentuklah Besi(III)Hidroksida. Persamaan reaksinya merupakan sebagai inilah :

FeCl3 + 3H2O → Fe(OH)3 + 3HCl

Ukuran partikel Fe(OH)3 yang terbentuk berukuran koloid dan tidak bakal* mengendap di dalam air.

Jadi begitulah teknik pembuatan koloid, saya dan anda bisa memanfaatkan teknik kondensasi atau teknik disepersi. Yang jelas kedua teknik tersebut bisa kita pakai jika kita hendak membuat sebuah sistem koloid. Demikian artikel tentang Cara Membuat Partikel Koloid semoga bermanfaat terimakasih.

Batubara : Pengertian, Fakta, Jenis Dan Kegunaanya


A. Pengertian Dan Penjelasan Singkat Mengenai Batubara

Hey guys, kali ini ayo kita merundingkan salah satu batuan yang mempunyai unsur-unsur kimia yang paling kompleks dan menyeluruh yaitu batubara. Batubara ( English : Charcoal ) ialah salah satu batuan sedimen yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan ataupun jasad renik organik yang membusuk sekitar bertahun-tahun sampai terjadi proses pengerasan dan menyusun senyawa kimia perumahan yang terdiri dari bagian Karbon, Hidrogen, oksigen, Nitrogen dan Belerang.

Beberapa kimiawan menyerahkan rumus kimia guna batubara yakni C137H97O9NS. Batubara pun termasuk sumber daya alam yang membludak dan mudah didapatkan karena batubara berasal dari pembusukan tanaman dan jasad organik yang jumlahnya tidak terhitung sampai-sampai dapatk disebutkan bahwa batubara tergolong sumber energi fosil yang lumayan potensial dan murah meskipun keberadaanya sekarang semakin berkurang karena pemerasan yang berlebihan.

Batubara pun tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap perekonomian masyarakat sebab pemanfaatanya sendiri masih bergantung pada industri-industri penambangan batubara di indonesia dan masyarakat indonesia belum sepenuhnya memanfaatkan batubara sebagai sumber energi, selain tersebut masyarakat lebih sering memakai kayu bakar ataupun bahan bakar fosil laksana minyak tanah sebagai komoditas utama.

B. Jenis-Jenis Batubara

Batubara terdiri dari sejumlah jenis atau tingkatan, tiap jenisnya menilai seberapa bagus kualitas batubara tersebut. Umumnya batubara yang baik merupakan batubara yang berisi lebih tidak banyak air. Batubara ini terbentuk karena sejumlah faktor diantaranya tekanan, panas dan waktu. baiklah sebagai berikut jenis-jenis batubara dan tingkatanya dari yang tinggi ke yang rendah :

A. Antrasit, antrasit adalah jenis batu bara yang mempunyai kualitas jempolan. Antrasit mempunyai kadar air tidak cukup dari 8% dan didominasi oleh karbon dengan kadar 86-98%. Antrasit berbentuk batuan hitam metalik dan mempunyai pori-pori yang paling* kecil.

B. Bituminus, Bituminus pun adalah batubara dengan kualitas yang lumayan baik meskipun kadar kalorinya tidak sejumlah Antrasit. Bituminus dibentuk oleh Karbon sejumlah 68-86% dengan kadar air berkisar antara 8-15 %

C. Sub-Bituminus, Batubara yang satu ini mempunyai kualitas yang rendah sebab berisi tidak sedikit air dan tidak banyak unsur karbon sampai-sampai daya kalorinya rendah. Oh ya batubara jenis ini mempunyai sifat lunak dan berpori.

D. Lignit, adalah batubara yang bewarna coklat dan empuk serta berisi 75 % air.

E. Gambut, ialah bibit akan terbentuknya batubara, kadar airnya berkisar anatar 75-98 %

C. Proses Pembentukan Batubara

Proses pembentukan batubara bisa dibilang lumayan kompleks dikarenakan melewati tahapan-tahapan tertentu, dibuka dari membusuknya tumbuhan dan menyusun gambut sampai akhirnya menyusun batuan lignit hingga antrasit. Secara ringkas terdapat 2 langkah yang mesti dilalui, diantaranya :

a) Tahap Biokimia, pada langkah ini, terjadi pembusukan tanaman yang ditolong oleh mikroorganisme, lantas proses selanjutnya terjadi proses pembatubaraan yang dilangsungkan berbulan-bulan yang diprovokasi oleh sekian banyak  faktor sampai terbentuknya gambut.
b) Tahap Geokimia, pada langkah ini gambut diolah menjadi batuan lignit sampai antrasit.

D. Materi Pembentuk Batubara

Seperti yang anda ketahui bahwa batu bara terbentuk dari tanaman yang sudah membusuk, sebagai berikut materi pembentuk batubara :
1. Alga , Terjadi pada zaman pre kambrium. paling sedikit batu bara yang terbentuk pada masa ini.
2. Silofita, Masih tidak banyak batubara yang terbentuk dari tanaman ini.
3. Pteridofita, adalah tumbuhan tanpa biji dan bunga
4. Gymnospermae, jenis tanaman yang sangat umum anda jumpai ketika ini .
5. Angiospermae...

E. Daerah Penghasil Batubara Di Indonesia 

Beberapa wilayah di indoensia adalah penghasil batubara terbaik dan terbesar laksana Bukit Asam, Sumatera Selatan, Kota Baru, Kalimantan Selatan, Sungai Berau, Kalimantan Timur, dan Sawaluntho, Sumatera Barat]

Hubungan Mol Dengan Reaksi Kimia


Sekarang anda masuk untuk “hubungan mol dengan reaksi kimia”, pada sub pelajaran kali ini anda akan membicarakan konsep mol secara lebih luas dan lebih kompleks dari pada pada pelajaran sebelumnya. Jadi dapat dibilang sub pelajaran ini merupakan campuran dari sub-sub pelajaran sebelumnya.
Intinya, pada sub pelajaran ini anda akan membicarakan mengenai kaitan mol dengan reaksi kimia, ohhh berarti anda akan menghitung massa/mol produk yang didapatkan dari sebuah reaksi kimia ya kak ? Ya pasti sob, pada sub pelajaran ini anda akan menggali mol produk/reaktan, menggali massa produk ataupun menggali volume gas yang didapatkan dari sebuah reaksi kimia dengan memakai perbandingan koofesien reaksi.
Karena submateri yang bakal kita kupas ini paling banyak, maka saya membaginya supayasobat dapat lebih gampang untuk memahaminya :

A1. Mencari Mol Suatu Produk/Reaktan Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien Reaksi.

Dengan memakai perbandingan koofesien reaksi dari sebuah reaksi kimia, saya dan anda bisa mencari mol sebuah reaktan, namun dengan kriteria :

1. Salah satu reaktan mesti diketahui jumlah mol nya
2. Atau di antara reaktan mesti diketahui massanya
Supaya pemahaman anda tambah jegeer, sekarang ayo kita masuk ke misal soal :

1. Direaksikan logam magnesium dengan asam klorida sampai-sampai menghasilkan gas hidrogen dan magnesium klorida, bila didapatkan 2 mol gas H2 . Maka hitunglah :
a. Jumlah mol MgCl2
b. Jumlah mol HCl
c. Jumlah mol Mg
Persamaan reaksi = Mg + HCl → MgCl2 + H2 (belum setara)

Oke, tahapan kesatu yang mesti saya dan anda lakukan untuk membalas soal diatas  kita mesti menyetarakan persamaan reaksinya terlebih dahulu :

A. 1Mg + 2HCl → 1MgCl2 + 1H2
Setelah itu barulah kita pakai perbandingan koofesien dari reaksi diatas untuk menggali senyawa yang tidak diketahui jumlah mol nya…

Diketahui dalam soal jumlah mol dari gas H2 yakni 2 mol , maka saya dan anda bisa mencari jumlah mol dari unsur/senyawa beda dengan memakai perbandingan koofesien reaksi sebagai berikut :

-Mencari Mol Dari Mg Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien Reaksi

Koof Mg
-----------
Koof H2 x Mol H2 ( Letak Mol H2 Ini Sebenarnya Ditengah )

 1
-------
 1 x 2 ( Letak Angka 2 Ini Sebenarnya Ditengah )

Jadi Jumlah Mol Mg Ialah = 2 Mol

-Mencari Mol Dari HCl Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien Reaksi

Koof HCl
Koof H2 x Mol H2 ( Letak Mol H2 Ini Sebenarnya Ditengah )

  2
------
  1 x 2 ( Letak Angka 2 Ini Sebenarnya Ditengah )

Jadi Jumlah Mol HCl Ialah = 4 Mol

-Mencari Mol Dari MgCl2 Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien Reaksi

  Koof MgCl2
-----------------------
  Koof H2 x Mol H2 ( Letak Mol H2 Ini Sebenarnya Ditengah )

  1
------
  1 x 2 ( Letak Angka 2 Ini Sebenarnya Ditengah )

Jadi Jumlah Mol MgCl2 Ialah = 2 Mol

Jadi dengan memahami mol dari di antar unsur di dalam sebuah reaksi kimia, saya dan anda bisa mencari mol unsur/senyawa kimia beda dengan memakai perbandingan koofesien reaksi.

Oke anda masuk ke misal soal ke 2….

1. Direaksikan logam alumunium dengan asam sulfat sampai-sampai menghasilkan senyawa alumunium sulfat dan gas H2, andai massa logam alumunium yang bereaksi sejumlah 54 gr, maka tentukanlah :
a. Jumlah mol Al
b. Jumlah mol Al2(SO4)3
c. Jumlah mol H2
d. Jumlah mol H2SO4
Persamaan reaksi = Al + H2SO4 → Al2(SO4)3 + H2 (belum setara )
Oke, tahapan kesatu yang mesti saya dan anda lakukan untuk membalas soal diatas merupakan kita mesti menyetarakan persamaan reaksinya terlebih dahulu :

2 Al + 3 H2SO4 → 1 Al2(SO4)3 + 3 H2
Setelah itu, anda cari mol dari Al dengan memakai rumus :
n = gr/Mr
Maka 54/27 = 2 Mol

Jadi jumlah mol dari Al merupakan 2 mol , maka saya dan anda bisa mencari jumlah mol dari senyawa beda dengan memakai perbandingan koofesien reaksi sebagai berikut :

-Mencari Mol Dari H2SO4 Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien Reaksi

  Koof H2SO4
----------------------
  Koof Al x Mol Al ( Letak Mol Al Ini Sebenarnya Ditengah )

  3
-------
  2 x 2 ( Letak Angka 2 Ini Sebenarnya Ditengah )
Jadi Jumlah Mol H2SO4 Ialah = 3 Mol

-Mencari Mol Dari Al2(SO4)3 Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien Reaksi

  Koof Al2(SO4)3
------------------------
  Koof Al x Mol Al ( Letak Mol Al Ini Sebenarnya Ditengah )

 1
----
 2 x 2 ( Letak Angka 2 Ini Sebenarnya Ditengah )
Jadi Jumlah Mol Al2(SO4)3 Ialah = 1 Mol

-Mencari Mol Dari H2 Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien Reaksi

  Koof H2
-------------
  Koof Al x Mol Al ( Letak Mol Al Ini Sebenarnya Ditengah )

  3
------
  2 x 2 ( Letak Angka 2 Ini Sebenarnya Ditengah )
Jadi Jumlah Mol H2 Ialah = 3 Mol
Bagaimana sobat, telah pahamkan teknik mencari mol dari sebuah unsur/senyawa dengan memakai perbandingan koofesien reaksi ? Saya harap sobat dapat mengerti dan bisa memahaminya

A2. Mencari Massa Produk/Reaktan Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien reaksi

Dengan memahami mol dari sebuah unsur, saya dan anda bisa mencari massa dari unsur . Nah, pada pelajaran ini anda akan menggali massa reaktan dengan memakai perbandingan koofesien reaksi, tetapi sebelum kita dapat mendapatkan massanya, terlebih dahulu anda cari mol dari unsur/senyawa yang anda cari massanya dengan memakai* perbandingan koofesien reaksi.

Contoh sol:
1. Direaksikan logam tembaga dengan asam nitrat sampai menghasilkan gas nitrogen oksida dan tembaga(II) nitrat, bila didapatkan 0,2 mol gas nitrogen oksida, maka hitunglah massa logam tembaga yang bereaksi !

Persamaan Reaksi = Cu + HNO3 → Cu(NO3)2 + NO + H2O ( Belum Setara )
Langkah kesatu, setarakan reaksinya terlebih dahulu…
3 Cu + 8 HNO3 → 3 Cu(NO3)2 + 2 NO + 4 H2O
Kemudian barulah anda cari mol dari tembaga dengan memakai perbandingan koofesien reaksi sebagai berikut :
-Mencari Mol Dari Cu Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien Reaksi

        Koof Cu
-----------------------
Koof NO x Mol NO ( Letak Mol NO Ini Sebenarnya Ditengah )

    3
---------
2 x 0,2 ( Letak Angka 0,2 Ini Sebenarnya Ditengah )

Jadi Jumlah Mol Cu Ialah = 0,3 Mol

Setelah anda mendapatkan mol Cu maka kita dapat* mencari massanya dengan memakai rumus yang sudah kita pelajari sebelumnya yakni :

gr = n x Ar/Mr

= 0,3 x 63,35

= 19 gr Cu

Jadi massa tembaga yang bereaksi merupakan sebesar 19 gr

A3. Mencari Volume Gas Yang Dihasilkan Dari Suatu Reaksi Kimia Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien Reaksi

Sekarang anda berada di akhir pelajaran dari “hubungan mol dengan reaksi kimia”, pada pelajaran ini anda akan belajar bagaimana metodenya mencari volume gas yang didapatkan dari sebuah reaksi kimia dengan memakai perbandingan koofesien reaksi.
contoh soal
1. Direaksikan logam alumunium dengan asam klorida cocok dengan persamaan reaksi inilah ini.

2 Al + 6 HCl → 2 AlCl3 + 3 H2 (STP) ( Sudah Setara )

bila logam alumunium yang bereaksi sebesar 0,1 mol , maka hitunglah volume gas H2 yang didapatkan !
nah, sebab reaksinya telah setara,maka kini kita dapat langsung menilai mol dari gas H2 dengan memakai perbandingan koofesien reaksi inilah ini.

-Mencari Mol Dari H2 Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien Reaksi

     Koof H2
----------------------
Koof Al x Mol Al ( Letak Mol Al Ini Sebenarnya Ditengah )

      3
---------
2 x 0,1 ( Letak Angka 0,1 Ini Sebenarnya Ditengah )
Jadi Jumlah Mol H2 Ialah = 0,15 Mol
Karena yang ditanya volume maka sobat mesti mencarinya dengan memakai rumus ..
V = n x 22,4 L
= 0,15 x 22,4 L
= 3,36 L
Jadi volume gas H2 yang didapatkan ialah sejumlah 3,36 Liter

2. Direaksikan logam besi dengan asam klorida cocok dengan persamaan reaksi inilah ini.

1 Fe + 2 HCl → 1 FeCl2 + 1 H2 (STP) ( Sudah Setara )

Bila massa besi yang bereaksi sebesar 110 gr, maka hitunglah volume gas H2 yang didapatkan !
Sama laksana soal sebelumnya, melulu saja pada soal ini anda harus menggali mol dari besi terlebih dahulu…
n = gr/Mr
Maka 110/55 = 2 mol
Setelah anda ketahui mol dari besi, maka saya dan anda bisa mencari mol dari gas H2 dengan memakai perbandingan koofesien reaksi inilah ini.

-Mencari Mol H2  melalui metodePerbandingan Koofesien Reaksi
 
     Koof H2
---------------------
Koof Fe x Mol Fe ( Letak Mol Fe Ini Sebenarnya Ditengah )

    1
--------
1 x 2 ( Letak Angka 2 Ini Sebenarnya Ditengah )

Jadi Jumlah Mol H2 Ialah = 2Mol
Maka volumenya
V = n x 22,4 L
= 2 x 22,4 L
= 44,8 Liter Gas H2
Jadi volume gas H2 yang didapatkan ialah sejumlah 44,8 Liter
Dengan berakhirya soal diatas, maka selesai pula lah artikel saya tentang panduan konsep mol ini, saya harap sobat dapat terbantu dengan tulisan panduan yang saya bikin ini, dan saya juga bercita-cita semoga sobat dapat terus energik dan terus konsentrasi untuk belajar kimia. Demikian artikel tentang Hubungan Mol Dengan Reaksi Kimia semoga bermanfaat terimakasih.

Konsep Mol : Penjelasan Mengenai Hubungan Mol Dengan Volume

Pada artikel kali ini saya bakal melanjutkan ulasan sub materi tentang konsep mol. Hubungan Mol Dengan Volume dan Hubungan Mol Dengan Reaksi Kimia, sekarang ayo kita kupas kedua sub pelajaran tersebut.

A. Hubungan Mol Dengan Volume

Siapa bilang mol hanya bersangkutan dengan massa dan jumlah partikel saja, ternyata mol mempunyai banyak hubungan salah satunya dengan si volume.
Pada sub pelajaran hubungan mol dengan volume ini, kita pun akan belajar menilai mol dari sebuah unsur/senyawa dengan memakai massa molekul relatif ( Ar/Mr ) yang dipunyai oleh unsur/senyawa tersebut. Hanya saja, sub pelajaran hubungan mol dengan volume ini  berlaku untuk senyawa berupa gas. Jadi sesudah kita menggali mol dari gas tersebut, maka tahapan kita selanjutnya yaitu menggali volume dari gas tersebut.
Proses untuk menggali volume dari sebuah gas dapat anda tuliskan dalam 2 tahap :

Mencari Mol Dari Suatu Unsur/Senyawa Berupa Gas → Mencari Volume Dari Gas Tersebut ( STP/Non STP )

Untuk menggali mol dari sebuah unsur/senyawa berupa gas yang diketahui massanya, maka formula yang anda gunakan ialah rumus inilah :

n = gr/Mr
Sedangkan untuk menggali mol dan volume dari sebuah unsur/senyawa berupa gas yang tidak diketahui massanya , maka formula yang kita pakai ada 2 yakni :

1. Dalam Keadaan Standar (STP) Suhu 0 C dan desakan 1 Atm

                      
2. Dalam Keadaan Non Standar Suhu n C  dan Tekanan n Atm

                       Hubungan Mol Dengan Volume
Dalam kondisi Non STP, nilai n guna suhu dan tekanan tersebut dapat berubah-ubah, sedangan dalam kondisi standar (STP), nilai suhu dan desakan tidak bisa diubah-ubah.
Oke deh, biar pemahaman sobat tambah jegerr, maka saya bakal berikan sobat 2 misal soal yang sehubungan dengan sub pelajaran hubungan mol dengan volume ini ….. silahkan disimak!

1. Di dalam suatu tabung gas yang bersuhu 0 C dan desakan 1 atm, ada 44 gr gas CO2, maka tentukanlah volume dari gas CO2 yang ada di dalam tabung gas tersebut!

Jawab : Nah, untuk membalas soal diatas, , maka kita dapat gunakan formula yang sudah kita bikin sebelumnya. Pada soal diketahui masa dari gas CO2 yakni 44 gr dan berada dalam suasana STP ( suhu 0 C desakan 1 atm ), maka untuk menggali volumenya kita dapat gunakan formula :

                                   
Pertama-tama tentukan dulu mol dari gas CO2 tersebut. Diketahui massa dari gas CO2 yakni sebesar 44 gr, maka molnya :

n = gr/Mr 
Maka 44/44 = 1 mol 

Kedua, cari volumenya dengan memakai rumus :

V = n x 22,4 
Maka = 1 x 22,4 = 22,4 Liter Gas CO2

Jadi, ada 22,4 liter gas CO2 di dalam tabung gas tersebut.

2. Di dalam suatu tabung gas yang bersuhu 25 C dan bertekanan 1 atm, ada 16 gr gas O2. Maka tentukanlah volume dari gas O2 yang ada di dalam tabung gas tersebut!

Nah, pada soal diketahui massa dari gas CO2 yakni 16 gr, dan dalam suasana non standar yakni pada suhu 25 C dan desakan 1 atm. Maka untuk menggali volumenya kita pakai rumus :
                                  
Pertama-tama tentukan dulu mol dari gas O2 tersebut. Diketahui massa dari gas O2 yakni sebesar 16 gr, maka molnya :

n = gr/Mr 
Maka 16/32 = 0,5 mol 

Kedua, cari volumenya dengan memakai rumus :

P . V = n .R . T

Maka V = n.R.T / P
= 0,5 . 0,082 . 298 / 1
= 12,21 Liter gas O2

Jadi ada 12,21 Liter gas O2 di dalam tabung gas tersebut.

Bila yang ditanya bukan volume tapi suhu, tekanan, dan mol, maka sobat dapat gunakan rumus ini

Rumus Bagi Mencari Tekanan (P)
n . R . T
V

Rumus Mencari Mol (n)
P . V 
R . T

Rumus Mencari Suhu (T)
P . V
n . R

Ket : P = Tekanan
V = Volume 
R = Tetapan 1 Mol Gas
T = Suhu
n = Mol


Cara Menghitung PH Larutan Asam Kuat Dan Asam Lemah

Hello Sobat Dan Adik-Adik Pada materi kali ini kita akan membahas bagaimana metoden menghitung PH dari larutan asam kuat dan larutan asam lemah. Sebelumnya saya pernah mengajarkan tentang Tata Nama Senyawa Asam Dan Basa , andai adik-adik belum tahu silahkan di pelajari pelajaran tersebut, namun bila adik-adik telah tahu silahkan dilanjutkan membacanya.

Cara Menghitung PH larutan Asam Kuat Dan Asam Lemah
Seperti yang telah adik-adik ketahui sebelumnya , bahwa asam kuat tersebut adalah asam yang bisa terionisasi sempurna di dalam air menyusun ion-ion. sebab asam kuat bisa terionisasi sempurna di dalam air, maka PH yang didapatkan oleh asam kuat bakal jauh lebih rendah dikomparasikan PH yang didapatkan oleh asam lemah pada fokus yang sama. Hal ini terjadi sebab konsentrasi ion H+ dari asam kuat jauh lebih banyak jika dibandingkan  ion H+ dari asam lemah.

Nah , guna menghitung PH dari asam kuat, kita dapat gunakan formula berikut :

PH = - Log [ H+ ]

Dimana H+ merupakan fokus ion H+ dari asam powerful ( Dalam format molaritas atau M )

Contoh Soal :

1. Hitunglah PH dari larutran Asam Klorida ( HCl ) 0,1 M !
Asam klorida maerupakan asam powerful yang bisa terionisasi sempurna di dalam air, sebagai berikut reaksi ionisasinya :

HCl >> H+ + Cl-
0,1 M 0,1 M

Maka PH dari Asam Klorida merupakan :
              


2. Hitungl PH dari sebuah larutan Asam Sulfat ( H2SO4 ) 0,2 M !

Asam Sulfat pun adalah asam powerful yang bisa terionisasi sempurna di dalam air, sebagai berikut reaksi ionisasinya :

H2SO4 >> 2H+ + SO42-
2. ( 0,2 M ) ( 0,2 M )
0,4 M 0,2 M

Maka PH dari Asam Sulfat merupakan :
                      


Ok, jadi begitulah teknik yang bisa adik-adik pakai untuk menghitung PH dari larutan asam powerful tersebut. Sekarang , ayo kita pelajari teknik menghitung PH dari larutan asam lemah !

Karena asam lemah adalah asam yang selalu terionisasi sebagian menyusun ion-ion , maka sebelum kita menggali PH dari asam lemah tersebut, terlebih dahulu anda cari fokus ion H+ dari asam lemah itu dengan memakai rumus :
Kemudian fokus ion H+ nya, barulah saya dan anda bisa menghitung PH dari asam lemah itu dengan memakai rumus :

                           

PH = - Log [H+]

Contoh Soal :

1. Hitunglah PH dari larutan asam lemah HClO 0,1 M ! ( Dik Ka = 3,5 x 10>-8 )

Asam Hipoklorit adalah asam lemah yang dapat terionisasi. Dan sebagian menyusun ion-ion , Berikut ini reaksi ionisasinya :

HClO >> H+ + ClO-
0,1 M x x

Pertama anda cari fokus ion H+ nya :
                                    
                                     
Setelah tersebut kita cari PH dari larutan asam lemah itu dengan memakai rumus :

                                                    
2. Hitunglah PH dari larutan Asam Format HCOOH 0,3 M ! ( Dik ; Ka = 1,8 x 10>-4 )

Asam Format adalah asam lemah yang dapat terionisasi. Dan sebagian membentuk ion-ion . Berikut ini  merupakan reaksi ionisasinya :

HCOOH >><< H+ + HCOO-
0,3 M x x

Pertama , anda cari fokus ion H+ nya
                                   
                                     
:
Setelah itu, kita cari PH dari asam lemah tersebut dengan menggunakan rumus 



nah demikian tadi cara yang dapat adik-adik gunakan untuk menghitung PH dari larutan asam lemah.


Demikianlah artikel mengenai cara menghitung PH dari Asam Kuat Dan Asam Lemah , Semoga bermanfaat bagi adik-adik semuanya, terima kasih.

Teori Asam Dan Basa Arrhenius


Pada ulasan kali ini, saya bakal menjelaskan tentang teori asam basa Arrhenius yang mana teori ini adalah teori yang paling klasik dan sudah lama di prakasai.

Berdasarkan keterangan dari Arrhenius, asam ialah zat yang andai dilarutkan ke dalam air maka bakal meningkatkan fokus ion H+, sementara basa adalah zat yang bilamana dilarutkan ke dalam air maka bakal meningkatkan fokus ion OH-. Ion H+ tidak berupa proton bebas, tetapi terbelenggu secara kimia dengan molekul air menyusun ion H3O+. Ion ini dinamakan dengan ion Hidronium yang terasosiasi dengan sendirinya melewati ikatan hidrogen dengan sebanyak molekul air. Adanya kedua ion ini mengakibatkan terjadinya reaksi swaionisasi air.

H2O + H2O ⇄ H3O+ + OH-

Adanya peningkatan zat asam atau zat basa akan menyebabkan pergeseran kesetimbangan dari reaksi diatas. Masih menurut keterangan dari Arrhenius, Asam powerful adalah zat yang bisa terionisasi sempurna di dalam air menyusun ion H3O+ dan anion saldo asam. Contohnya Asam Nitrat, HNO3.

HNO3 + H2O → H3O+ + NO3-

Proses tersebut pun berlaku untuk asam powerful lainya laksana HCl, HBr, HI dll.

Sedangkan Basa Kuat adalah zat yang bisa terionisasi sempurna di dalam air menyusun ion OH- dan kation saldo basa. Contohnya Natrium Hidroksida, NaOH.

NaOH + H2O → Na+ + OH-

Proses tersebut pun berlaku untuk basa powerful lainya.

Bukti teori Arrhenius dapat diperlihatkan melalui reaksi netralisasi asam powerful oleh basa kuat. Reaksi netralisasi adalah reaksi antara H3O+ dengan OH-. Seperti yang anda ketahui bahwa reaksi pembentukan air memliki entalpi sebesar -55,90 Kj per mol, nah ternyata reaksi netralisasi ini mempunyai jumlah entalpi yang sama dengan reaksi pembentukan air yakni sebesar -55,9 Kj per mol, urusan ini tentu paling mengejutkan disebabkan proses yang terjadi melewati jalan yang berbeda, namun itulah keistimewaan nya Arrhenius, Beliau dapat meramalkan dengan tepat teori diatas.

Meskipun terdapat sejumlah kelebihan dari teori Arrhenius, tetapi anda tidak dapat menampik kekuranganya, teori ini memiliki sejumlah kelemahan diantarnya ia melulu membahas reaksi asam basa pada pelarut air saja tidak pada pelarut organik lain laksana benzena, alkohol dll. Yang kedua, kekhasan teori ini paling kentara dengan pengakuan zat asam merupakan zat yang menghasilkan ion H+ dan zat basa merupakan zat yang menghasilkan ion OH-, sebenarnya nyatanya tidak sedikit zat yang mempunyai sifat asam atau zat basa yang tidak dapat mencungkil ion H+ dan OH-.
Demikian artikel tentang Teori Asam Dan Basa Arrhenius semoga bermanfaat terimakasih.

Cara Atau Metode Pengendalian Korosi



Korosi adalahsuatu peristiwa bersenyawanya atom oksigen dengan sekian banyak  logam yang mengakibatkan rapuhnya logam tersebut. Peristiwa korosi ini tidak dapat ditangkal karena urusan ini merupakan gejala alam,tetapi korosi bisa dikendalikan. Metode pengendalian korosi yang dapat kita pakai saat ini merupakan dengan teknik Pelapisan ( Coating ), Proteksi Katodik, Pemilihan Material, dan Penambahan zat inhibitor korosi. Sekarang ayo kita ulik sejumlah metode diatas !

1. Pelapisan ( Coating )

Pelapisan adalahsuatu upaya pengendalian korosi dengan teknik melapisi permukaan logam yang akan dibentengi dengan sekian banyak zat. Misalnya dengan teknik menyepuh atau mewarnai logam tersebut. Pengecatan dilaksanakan dengan destinasi untuk memberi batas kontak permukaan logam dengan udara atau air sampai-sampai korosi dapat dicegah sedini mungkin. Pengecatan dapat dilaksanakan dengan teknik mengecat logam, vernis, dan dienamel.

Sedangkan penyepuhan adalahsuatu upaya pengendalian korosi dengan teknik melapisi logam yang bakal dilindungi, dengan logam beda yang lebih tahan karat. Misalnya dengan teknik menyepuh logam besi dengan logam krom atau nikel, kedua logam itu dapat menyusun lapisan oksida yang tahan karat ( pasivasi ) sampai-sampai besi terlindungi dari korosi. Logam seng pun dapat dipakai untuk melapisi besi ( galvanisasi ), namun seng tidak dapat menyusun lapisan oksida laksana krom dan nikel, tetapi seng melulu berkorban demi besi. Sehingga seng bakal terkorosi lebih dahulu, sesudah seng berakhir terkorosi maka setelah tersebut besi bakal ikut terkorosi juga.

Penyepuhan dilaksanakan dengan teknik mencelupkan logam yang bakal disepuh ke dalam larutan garam logam penyepuh, setelah tersebut logam yang bakal disepuh dijadikan sebagai katoda sementara logam penyepuh dijadikan sebagai anoda. kemudian dilakukanlah elektrolisis terhadap kedua elektroda tersebut. ion-ion logam penyepuh bakal menempel dan menyusun lapisan logam pada logam yang bakal disepuh dan lama kelamaan lapisan ini bakal semakin besar dan melapisi logam tersebut.

2. Proteksi Katodik

Proteksi katodik merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengendalikan korosi pada besi yang dikubur dalam tanah laksana pipa pertamina, pipa ledeng, dan tangki penyimpanan minyak. Proteksi katodik dilaksanakan dengan teknik menghubungkan besi dengan logam yang lebih reaktif laksana magnesium. Karena magnesium lebih reaktif dari besi,maka magnesium bakal teroksidasi terlebih dahulu, jadi bila logam magnesium nya sudah teroksidasi maka mesti segera mungkin diganti dengan logam magnesium yang baru supaya besi tidak ikut terkorosi. Proses yang terjadi pada peristiwa diatas dapat anda tulis dalam format persamaan reaksi inilah !

Anoda = 2Mg → 2Mg2+ + 4e

Katoda = O2 + 2H2O + 4e → 4OH-

Reaksi borongan* = 2Mg + O2 + 2H2O → 2Mg(OH)2 ( korosi )

Oleh karena* itu, logam magnesium yang sudah terkorosi mesti diganti dengan logam magnesium yang baru supaya besi tidak ikut terkorosi.

3. Inhibitor Korosi

Inhibitor korosi adalah suatu zat kimia yang dipakai untuk menurunkan laju korosi pada logam secara efisien. Proses inhibasi ini dilaksanakan dengan 2 metode yakni kesatu inhibasi antarmuka dan yang kedua inhibasi antarfase. Inhibasi antarmuka adalah suatu proses perlindungan terhadap logam dengan teknik pembentukan lapisan oksida yang akan mengayomi logam dari korosi. sementara inhibasi antarfase adalah upaya pencegahan terhadap korosi dengan teknik menetralkan lingkungan yang korosif dengan menambahkan zat-zat kimia tertentu.

4. Pemilihan Material

Pemilihan material merupakan teknik paling simpel untuk mengendalikan korosi. Pilihlah logam-logam yang tahan terhadap karat dan memiliki ongkos produksi yang murah laksana baja, serat karbon, kuningan dan logam tahan karat lainya.

Jadi itulah sejumlah metode pengendalian korosi yang dapat anda terapkan. Pengendalian korosi ini sangat urgen mengingat sekian banyak  konstruksi bangunan tidak sedikit menggunakan logam, jadi korosi mesti dikendalikan sedini mungkin supaya hal-hal yang tidak diinginkan dapat ditanggulangi.