Batubara : Pengertian, Fakta, Jenis Dan Kegunaanya


A. Pengertian Dan Penjelasan Singkat Mengenai Batubara

Hey guys, kali ini ayo kita merundingkan salah satu batuan yang mempunyai unsur-unsur kimia yang paling kompleks dan menyeluruh yaitu batubara. Batubara ( English : Charcoal ) ialah salah satu batuan sedimen yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan ataupun jasad renik organik yang membusuk sekitar bertahun-tahun sampai terjadi proses pengerasan dan menyusun senyawa kimia perumahan yang terdiri dari bagian Karbon, Hidrogen, oksigen, Nitrogen dan Belerang.

Beberapa kimiawan menyerahkan rumus kimia guna batubara yakni C137H97O9NS. Batubara pun termasuk sumber daya alam yang membludak dan mudah didapatkan karena batubara berasal dari pembusukan tanaman dan jasad organik yang jumlahnya tidak terhitung sampai-sampai dapatk disebutkan bahwa batubara tergolong sumber energi fosil yang lumayan potensial dan murah meskipun keberadaanya sekarang semakin berkurang karena pemerasan yang berlebihan.

Batubara pun tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap perekonomian masyarakat sebab pemanfaatanya sendiri masih bergantung pada industri-industri penambangan batubara di indonesia dan masyarakat indonesia belum sepenuhnya memanfaatkan batubara sebagai sumber energi, selain tersebut masyarakat lebih sering memakai kayu bakar ataupun bahan bakar fosil laksana minyak tanah sebagai komoditas utama.

B. Jenis-Jenis Batubara

Batubara terdiri dari sejumlah jenis atau tingkatan, tiap jenisnya menilai seberapa bagus kualitas batubara tersebut. Umumnya batubara yang baik merupakan batubara yang berisi lebih tidak banyak air. Batubara ini terbentuk karena sejumlah faktor diantaranya tekanan, panas dan waktu. baiklah sebagai berikut jenis-jenis batubara dan tingkatanya dari yang tinggi ke yang rendah :

A. Antrasit, antrasit adalah jenis batu bara yang mempunyai kualitas jempolan. Antrasit mempunyai kadar air tidak cukup dari 8% dan didominasi oleh karbon dengan kadar 86-98%. Antrasit berbentuk batuan hitam metalik dan mempunyai pori-pori yang paling* kecil.

B. Bituminus, Bituminus pun adalah batubara dengan kualitas yang lumayan baik meskipun kadar kalorinya tidak sejumlah Antrasit. Bituminus dibentuk oleh Karbon sejumlah 68-86% dengan kadar air berkisar antara 8-15 %

C. Sub-Bituminus, Batubara yang satu ini mempunyai kualitas yang rendah sebab berisi tidak sedikit air dan tidak banyak unsur karbon sampai-sampai daya kalorinya rendah. Oh ya batubara jenis ini mempunyai sifat lunak dan berpori.

D. Lignit, adalah batubara yang bewarna coklat dan empuk serta berisi 75 % air.

E. Gambut, ialah bibit akan terbentuknya batubara, kadar airnya berkisar anatar 75-98 %

C. Proses Pembentukan Batubara

Proses pembentukan batubara bisa dibilang lumayan kompleks dikarenakan melewati tahapan-tahapan tertentu, dibuka dari membusuknya tumbuhan dan menyusun gambut sampai akhirnya menyusun batuan lignit hingga antrasit. Secara ringkas terdapat 2 langkah yang mesti dilalui, diantaranya :

a) Tahap Biokimia, pada langkah ini, terjadi pembusukan tanaman yang ditolong oleh mikroorganisme, lantas proses selanjutnya terjadi proses pembatubaraan yang dilangsungkan berbulan-bulan yang diprovokasi oleh sekian banyak  faktor sampai terbentuknya gambut.
b) Tahap Geokimia, pada langkah ini gambut diolah menjadi batuan lignit sampai antrasit.

D. Materi Pembentuk Batubara

Seperti yang anda ketahui bahwa batu bara terbentuk dari tanaman yang sudah membusuk, sebagai berikut materi pembentuk batubara :
1. Alga , Terjadi pada zaman pre kambrium. paling sedikit batu bara yang terbentuk pada masa ini.
2. Silofita, Masih tidak banyak batubara yang terbentuk dari tanaman ini.
3. Pteridofita, adalah tumbuhan tanpa biji dan bunga
4. Gymnospermae, jenis tanaman yang sangat umum anda jumpai ketika ini .
5. Angiospermae...

E. Daerah Penghasil Batubara Di Indonesia 

Beberapa wilayah di indoensia adalah penghasil batubara terbaik dan terbesar laksana Bukit Asam, Sumatera Selatan, Kota Baru, Kalimantan Selatan, Sungai Berau, Kalimantan Timur, dan Sawaluntho, Sumatera Barat]

Hubungan Mol Dengan Reaksi Kimia


Sekarang anda masuk untuk “hubungan mol dengan reaksi kimia”, pada sub pelajaran kali ini anda akan membicarakan konsep mol secara lebih luas dan lebih kompleks dari pada pada pelajaran sebelumnya. Jadi dapat dibilang sub pelajaran ini merupakan campuran dari sub-sub pelajaran sebelumnya.
Intinya, pada sub pelajaran ini anda akan membicarakan mengenai kaitan mol dengan reaksi kimia, ohhh berarti anda akan menghitung massa/mol produk yang didapatkan dari sebuah reaksi kimia ya kak ? Ya pasti sob, pada sub pelajaran ini anda akan menggali mol produk/reaktan, menggali massa produk ataupun menggali volume gas yang didapatkan dari sebuah reaksi kimia dengan memakai perbandingan koofesien reaksi.
Karena submateri yang bakal kita kupas ini paling banyak, maka saya membaginya supayasobat dapat lebih gampang untuk memahaminya :

A1. Mencari Mol Suatu Produk/Reaktan Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien Reaksi.

Dengan memakai perbandingan koofesien reaksi dari sebuah reaksi kimia, saya dan anda bisa mencari mol sebuah reaktan, namun dengan kriteria :

1. Salah satu reaktan mesti diketahui jumlah mol nya
2. Atau di antara reaktan mesti diketahui massanya
Supaya pemahaman anda tambah jegeer, sekarang ayo kita masuk ke misal soal :

1. Direaksikan logam magnesium dengan asam klorida sampai-sampai menghasilkan gas hidrogen dan magnesium klorida, bila didapatkan 2 mol gas H2 . Maka hitunglah :
a. Jumlah mol MgCl2
b. Jumlah mol HCl
c. Jumlah mol Mg
Persamaan reaksi = Mg + HCl → MgCl2 + H2 (belum setara)

Oke, tahapan kesatu yang mesti saya dan anda lakukan untuk membalas soal diatas  kita mesti menyetarakan persamaan reaksinya terlebih dahulu :

A. 1Mg + 2HCl → 1MgCl2 + 1H2
Setelah itu barulah kita pakai perbandingan koofesien dari reaksi diatas untuk menggali senyawa yang tidak diketahui jumlah mol nya…

Diketahui dalam soal jumlah mol dari gas H2 yakni 2 mol , maka saya dan anda bisa mencari jumlah mol dari unsur/senyawa beda dengan memakai perbandingan koofesien reaksi sebagai berikut :

-Mencari Mol Dari Mg Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien Reaksi

Koof Mg
-----------
Koof H2 x Mol H2 ( Letak Mol H2 Ini Sebenarnya Ditengah )

 1
-------
 1 x 2 ( Letak Angka 2 Ini Sebenarnya Ditengah )

Jadi Jumlah Mol Mg Ialah = 2 Mol

-Mencari Mol Dari HCl Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien Reaksi

Koof HCl
Koof H2 x Mol H2 ( Letak Mol H2 Ini Sebenarnya Ditengah )

  2
------
  1 x 2 ( Letak Angka 2 Ini Sebenarnya Ditengah )

Jadi Jumlah Mol HCl Ialah = 4 Mol

-Mencari Mol Dari MgCl2 Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien Reaksi

  Koof MgCl2
-----------------------
  Koof H2 x Mol H2 ( Letak Mol H2 Ini Sebenarnya Ditengah )

  1
------
  1 x 2 ( Letak Angka 2 Ini Sebenarnya Ditengah )

Jadi Jumlah Mol MgCl2 Ialah = 2 Mol

Jadi dengan memahami mol dari di antar unsur di dalam sebuah reaksi kimia, saya dan anda bisa mencari mol unsur/senyawa kimia beda dengan memakai perbandingan koofesien reaksi.

Oke anda masuk ke misal soal ke 2….

1. Direaksikan logam alumunium dengan asam sulfat sampai-sampai menghasilkan senyawa alumunium sulfat dan gas H2, andai massa logam alumunium yang bereaksi sejumlah 54 gr, maka tentukanlah :
a. Jumlah mol Al
b. Jumlah mol Al2(SO4)3
c. Jumlah mol H2
d. Jumlah mol H2SO4
Persamaan reaksi = Al + H2SO4 → Al2(SO4)3 + H2 (belum setara )
Oke, tahapan kesatu yang mesti saya dan anda lakukan untuk membalas soal diatas merupakan kita mesti menyetarakan persamaan reaksinya terlebih dahulu :

2 Al + 3 H2SO4 → 1 Al2(SO4)3 + 3 H2
Setelah itu, anda cari mol dari Al dengan memakai rumus :
n = gr/Mr
Maka 54/27 = 2 Mol

Jadi jumlah mol dari Al merupakan 2 mol , maka saya dan anda bisa mencari jumlah mol dari senyawa beda dengan memakai perbandingan koofesien reaksi sebagai berikut :

-Mencari Mol Dari H2SO4 Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien Reaksi

  Koof H2SO4
----------------------
  Koof Al x Mol Al ( Letak Mol Al Ini Sebenarnya Ditengah )

  3
-------
  2 x 2 ( Letak Angka 2 Ini Sebenarnya Ditengah )
Jadi Jumlah Mol H2SO4 Ialah = 3 Mol

-Mencari Mol Dari Al2(SO4)3 Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien Reaksi

  Koof Al2(SO4)3
------------------------
  Koof Al x Mol Al ( Letak Mol Al Ini Sebenarnya Ditengah )

 1
----
 2 x 2 ( Letak Angka 2 Ini Sebenarnya Ditengah )
Jadi Jumlah Mol Al2(SO4)3 Ialah = 1 Mol

-Mencari Mol Dari H2 Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien Reaksi

  Koof H2
-------------
  Koof Al x Mol Al ( Letak Mol Al Ini Sebenarnya Ditengah )

  3
------
  2 x 2 ( Letak Angka 2 Ini Sebenarnya Ditengah )
Jadi Jumlah Mol H2 Ialah = 3 Mol
Bagaimana sobat, telah pahamkan teknik mencari mol dari sebuah unsur/senyawa dengan memakai perbandingan koofesien reaksi ? Saya harap sobat dapat mengerti dan bisa memahaminya

A2. Mencari Massa Produk/Reaktan Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien reaksi

Dengan memahami mol dari sebuah unsur, saya dan anda bisa mencari massa dari unsur . Nah, pada pelajaran ini anda akan menggali massa reaktan dengan memakai perbandingan koofesien reaksi, tetapi sebelum kita dapat mendapatkan massanya, terlebih dahulu anda cari mol dari unsur/senyawa yang anda cari massanya dengan memakai* perbandingan koofesien reaksi.

Contoh sol:
1. Direaksikan logam tembaga dengan asam nitrat sampai menghasilkan gas nitrogen oksida dan tembaga(II) nitrat, bila didapatkan 0,2 mol gas nitrogen oksida, maka hitunglah massa logam tembaga yang bereaksi !

Persamaan Reaksi = Cu + HNO3 → Cu(NO3)2 + NO + H2O ( Belum Setara )
Langkah kesatu, setarakan reaksinya terlebih dahulu…
3 Cu + 8 HNO3 → 3 Cu(NO3)2 + 2 NO + 4 H2O
Kemudian barulah anda cari mol dari tembaga dengan memakai perbandingan koofesien reaksi sebagai berikut :
-Mencari Mol Dari Cu Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien Reaksi

        Koof Cu
-----------------------
Koof NO x Mol NO ( Letak Mol NO Ini Sebenarnya Ditengah )

    3
---------
2 x 0,2 ( Letak Angka 0,2 Ini Sebenarnya Ditengah )

Jadi Jumlah Mol Cu Ialah = 0,3 Mol

Setelah anda mendapatkan mol Cu maka kita dapat* mencari massanya dengan memakai rumus yang sudah kita pelajari sebelumnya yakni :

gr = n x Ar/Mr

= 0,3 x 63,35

= 19 gr Cu

Jadi massa tembaga yang bereaksi merupakan sebesar 19 gr

A3. Mencari Volume Gas Yang Dihasilkan Dari Suatu Reaksi Kimia Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien Reaksi

Sekarang anda berada di akhir pelajaran dari “hubungan mol dengan reaksi kimia”, pada pelajaran ini anda akan belajar bagaimana metodenya mencari volume gas yang didapatkan dari sebuah reaksi kimia dengan memakai perbandingan koofesien reaksi.
contoh soal
1. Direaksikan logam alumunium dengan asam klorida cocok dengan persamaan reaksi inilah ini.

2 Al + 6 HCl → 2 AlCl3 + 3 H2 (STP) ( Sudah Setara )

bila logam alumunium yang bereaksi sebesar 0,1 mol , maka hitunglah volume gas H2 yang didapatkan !
nah, sebab reaksinya telah setara,maka kini kita dapat langsung menilai mol dari gas H2 dengan memakai perbandingan koofesien reaksi inilah ini.

-Mencari Mol Dari H2 Dengan Menggunakan Perbandingan Koofesien Reaksi

     Koof H2
----------------------
Koof Al x Mol Al ( Letak Mol Al Ini Sebenarnya Ditengah )

      3
---------
2 x 0,1 ( Letak Angka 0,1 Ini Sebenarnya Ditengah )
Jadi Jumlah Mol H2 Ialah = 0,15 Mol
Karena yang ditanya volume maka sobat mesti mencarinya dengan memakai rumus ..
V = n x 22,4 L
= 0,15 x 22,4 L
= 3,36 L
Jadi volume gas H2 yang didapatkan ialah sejumlah 3,36 Liter

2. Direaksikan logam besi dengan asam klorida cocok dengan persamaan reaksi inilah ini.

1 Fe + 2 HCl → 1 FeCl2 + 1 H2 (STP) ( Sudah Setara )

Bila massa besi yang bereaksi sebesar 110 gr, maka hitunglah volume gas H2 yang didapatkan !
Sama laksana soal sebelumnya, melulu saja pada soal ini anda harus menggali mol dari besi terlebih dahulu…
n = gr/Mr
Maka 110/55 = 2 mol
Setelah anda ketahui mol dari besi, maka saya dan anda bisa mencari mol dari gas H2 dengan memakai perbandingan koofesien reaksi inilah ini.

-Mencari Mol H2  melalui metodePerbandingan Koofesien Reaksi
 
     Koof H2
---------------------
Koof Fe x Mol Fe ( Letak Mol Fe Ini Sebenarnya Ditengah )

    1
--------
1 x 2 ( Letak Angka 2 Ini Sebenarnya Ditengah )

Jadi Jumlah Mol H2 Ialah = 2Mol
Maka volumenya
V = n x 22,4 L
= 2 x 22,4 L
= 44,8 Liter Gas H2
Jadi volume gas H2 yang didapatkan ialah sejumlah 44,8 Liter
Dengan berakhirya soal diatas, maka selesai pula lah artikel saya tentang panduan konsep mol ini, saya harap sobat dapat terbantu dengan tulisan panduan yang saya bikin ini, dan saya juga bercita-cita semoga sobat dapat terus energik dan terus konsentrasi untuk belajar kimia. Demikian artikel tentang Hubungan Mol Dengan Reaksi Kimia semoga bermanfaat terimakasih.

Konsep Mol : Penjelasan Mengenai Hubungan Mol Dengan Volume

Pada artikel kali ini saya bakal melanjutkan ulasan sub materi tentang konsep mol. Hubungan Mol Dengan Volume dan Hubungan Mol Dengan Reaksi Kimia, sekarang ayo kita kupas kedua sub pelajaran tersebut.

A. Hubungan Mol Dengan Volume

Siapa bilang mol hanya bersangkutan dengan massa dan jumlah partikel saja, ternyata mol mempunyai banyak hubungan salah satunya dengan si volume.
Pada sub pelajaran hubungan mol dengan volume ini, kita pun akan belajar menilai mol dari sebuah unsur/senyawa dengan memakai massa molekul relatif ( Ar/Mr ) yang dipunyai oleh unsur/senyawa tersebut. Hanya saja, sub pelajaran hubungan mol dengan volume ini  berlaku untuk senyawa berupa gas. Jadi sesudah kita menggali mol dari gas tersebut, maka tahapan kita selanjutnya yaitu menggali volume dari gas tersebut.
Proses untuk menggali volume dari sebuah gas dapat anda tuliskan dalam 2 tahap :

Mencari Mol Dari Suatu Unsur/Senyawa Berupa Gas → Mencari Volume Dari Gas Tersebut ( STP/Non STP )

Untuk menggali mol dari sebuah unsur/senyawa berupa gas yang diketahui massanya, maka formula yang anda gunakan ialah rumus inilah :

n = gr/Mr
Sedangkan untuk menggali mol dan volume dari sebuah unsur/senyawa berupa gas yang tidak diketahui massanya , maka formula yang kita pakai ada 2 yakni :

1. Dalam Keadaan Standar (STP) Suhu 0 C dan desakan 1 Atm

                      
2. Dalam Keadaan Non Standar Suhu n C  dan Tekanan n Atm

                       Hubungan Mol Dengan Volume
Dalam kondisi Non STP, nilai n guna suhu dan tekanan tersebut dapat berubah-ubah, sedangan dalam kondisi standar (STP), nilai suhu dan desakan tidak bisa diubah-ubah.
Oke deh, biar pemahaman sobat tambah jegerr, maka saya bakal berikan sobat 2 misal soal yang sehubungan dengan sub pelajaran hubungan mol dengan volume ini ….. silahkan disimak!

1. Di dalam suatu tabung gas yang bersuhu 0 C dan desakan 1 atm, ada 44 gr gas CO2, maka tentukanlah volume dari gas CO2 yang ada di dalam tabung gas tersebut!

Jawab : Nah, untuk membalas soal diatas, , maka kita dapat gunakan formula yang sudah kita bikin sebelumnya. Pada soal diketahui masa dari gas CO2 yakni 44 gr dan berada dalam suasana STP ( suhu 0 C desakan 1 atm ), maka untuk menggali volumenya kita dapat gunakan formula :

                                   
Pertama-tama tentukan dulu mol dari gas CO2 tersebut. Diketahui massa dari gas CO2 yakni sebesar 44 gr, maka molnya :

n = gr/Mr 
Maka 44/44 = 1 mol 

Kedua, cari volumenya dengan memakai rumus :

V = n x 22,4 
Maka = 1 x 22,4 = 22,4 Liter Gas CO2

Jadi, ada 22,4 liter gas CO2 di dalam tabung gas tersebut.

2. Di dalam suatu tabung gas yang bersuhu 25 C dan bertekanan 1 atm, ada 16 gr gas O2. Maka tentukanlah volume dari gas O2 yang ada di dalam tabung gas tersebut!

Nah, pada soal diketahui massa dari gas CO2 yakni 16 gr, dan dalam suasana non standar yakni pada suhu 25 C dan desakan 1 atm. Maka untuk menggali volumenya kita pakai rumus :
                                  
Pertama-tama tentukan dulu mol dari gas O2 tersebut. Diketahui massa dari gas O2 yakni sebesar 16 gr, maka molnya :

n = gr/Mr 
Maka 16/32 = 0,5 mol 

Kedua, cari volumenya dengan memakai rumus :

P . V = n .R . T

Maka V = n.R.T / P
= 0,5 . 0,082 . 298 / 1
= 12,21 Liter gas O2

Jadi ada 12,21 Liter gas O2 di dalam tabung gas tersebut.

Bila yang ditanya bukan volume tapi suhu, tekanan, dan mol, maka sobat dapat gunakan rumus ini

Rumus Bagi Mencari Tekanan (P)
n . R . T
V

Rumus Mencari Mol (n)
P . V 
R . T

Rumus Mencari Suhu (T)
P . V
n . R

Ket : P = Tekanan
V = Volume 
R = Tetapan 1 Mol Gas
T = Suhu
n = Mol


Cara Menghitung PH Larutan Asam Kuat Dan Asam Lemah

Hello Sobat Dan Adik-Adik Pada materi kali ini kita akan membahas bagaimana metoden menghitung PH dari larutan asam kuat dan larutan asam lemah. Sebelumnya saya pernah mengajarkan tentang Tata Nama Senyawa Asam Dan Basa , andai adik-adik belum tahu silahkan di pelajari pelajaran tersebut, namun bila adik-adik telah tahu silahkan dilanjutkan membacanya.

Cara Menghitung PH larutan Asam Kuat Dan Asam Lemah
Seperti yang telah adik-adik ketahui sebelumnya , bahwa asam kuat tersebut adalah asam yang bisa terionisasi sempurna di dalam air menyusun ion-ion. sebab asam kuat bisa terionisasi sempurna di dalam air, maka PH yang didapatkan oleh asam kuat bakal jauh lebih rendah dikomparasikan PH yang didapatkan oleh asam lemah pada fokus yang sama. Hal ini terjadi sebab konsentrasi ion H+ dari asam kuat jauh lebih banyak jika dibandingkan  ion H+ dari asam lemah.

Nah , guna menghitung PH dari asam kuat, kita dapat gunakan formula berikut :

PH = - Log [ H+ ]

Dimana H+ merupakan fokus ion H+ dari asam powerful ( Dalam format molaritas atau M )

Contoh Soal :

1. Hitunglah PH dari larutran Asam Klorida ( HCl ) 0,1 M !
Asam klorida maerupakan asam powerful yang bisa terionisasi sempurna di dalam air, sebagai berikut reaksi ionisasinya :

HCl >> H+ + Cl-
0,1 M 0,1 M

Maka PH dari Asam Klorida merupakan :
              


2. Hitungl PH dari sebuah larutan Asam Sulfat ( H2SO4 ) 0,2 M !

Asam Sulfat pun adalah asam powerful yang bisa terionisasi sempurna di dalam air, sebagai berikut reaksi ionisasinya :

H2SO4 >> 2H+ + SO42-
2. ( 0,2 M ) ( 0,2 M )
0,4 M 0,2 M

Maka PH dari Asam Sulfat merupakan :
                      


Ok, jadi begitulah teknik yang bisa adik-adik pakai untuk menghitung PH dari larutan asam powerful tersebut. Sekarang , ayo kita pelajari teknik menghitung PH dari larutan asam lemah !

Karena asam lemah adalah asam yang selalu terionisasi sebagian menyusun ion-ion , maka sebelum kita menggali PH dari asam lemah tersebut, terlebih dahulu anda cari fokus ion H+ dari asam lemah itu dengan memakai rumus :
Kemudian fokus ion H+ nya, barulah saya dan anda bisa menghitung PH dari asam lemah itu dengan memakai rumus :

                           

PH = - Log [H+]

Contoh Soal :

1. Hitunglah PH dari larutan asam lemah HClO 0,1 M ! ( Dik Ka = 3,5 x 10>-8 )

Asam Hipoklorit adalah asam lemah yang dapat terionisasi. Dan sebagian menyusun ion-ion , Berikut ini reaksi ionisasinya :

HClO >> H+ + ClO-
0,1 M x x

Pertama anda cari fokus ion H+ nya :
                                    
                                     
Setelah tersebut kita cari PH dari larutan asam lemah itu dengan memakai rumus :

                                                    
2. Hitunglah PH dari larutan Asam Format HCOOH 0,3 M ! ( Dik ; Ka = 1,8 x 10>-4 )

Asam Format adalah asam lemah yang dapat terionisasi. Dan sebagian membentuk ion-ion . Berikut ini  merupakan reaksi ionisasinya :

HCOOH >><< H+ + HCOO-
0,3 M x x

Pertama , anda cari fokus ion H+ nya
                                   
                                     
:
Setelah itu, kita cari PH dari asam lemah tersebut dengan menggunakan rumus 



nah demikian tadi cara yang dapat adik-adik gunakan untuk menghitung PH dari larutan asam lemah.


Demikianlah artikel mengenai cara menghitung PH dari Asam Kuat Dan Asam Lemah , Semoga bermanfaat bagi adik-adik semuanya, terima kasih.

Teori Asam Dan Basa Arrhenius


Pada ulasan kali ini, saya bakal menjelaskan tentang teori asam basa Arrhenius yang mana teori ini adalah teori yang paling klasik dan sudah lama di prakasai.

Berdasarkan keterangan dari Arrhenius, asam ialah zat yang andai dilarutkan ke dalam air maka bakal meningkatkan fokus ion H+, sementara basa adalah zat yang bilamana dilarutkan ke dalam air maka bakal meningkatkan fokus ion OH-. Ion H+ tidak berupa proton bebas, tetapi terbelenggu secara kimia dengan molekul air menyusun ion H3O+. Ion ini dinamakan dengan ion Hidronium yang terasosiasi dengan sendirinya melewati ikatan hidrogen dengan sebanyak molekul air. Adanya kedua ion ini mengakibatkan terjadinya reaksi swaionisasi air.

H2O + H2O ⇄ H3O+ + OH-

Adanya peningkatan zat asam atau zat basa akan menyebabkan pergeseran kesetimbangan dari reaksi diatas. Masih menurut keterangan dari Arrhenius, Asam powerful adalah zat yang bisa terionisasi sempurna di dalam air menyusun ion H3O+ dan anion saldo asam. Contohnya Asam Nitrat, HNO3.

HNO3 + H2O → H3O+ + NO3-

Proses tersebut pun berlaku untuk asam powerful lainya laksana HCl, HBr, HI dll.

Sedangkan Basa Kuat adalah zat yang bisa terionisasi sempurna di dalam air menyusun ion OH- dan kation saldo basa. Contohnya Natrium Hidroksida, NaOH.

NaOH + H2O → Na+ + OH-

Proses tersebut pun berlaku untuk basa powerful lainya.

Bukti teori Arrhenius dapat diperlihatkan melalui reaksi netralisasi asam powerful oleh basa kuat. Reaksi netralisasi adalah reaksi antara H3O+ dengan OH-. Seperti yang anda ketahui bahwa reaksi pembentukan air memliki entalpi sebesar -55,90 Kj per mol, nah ternyata reaksi netralisasi ini mempunyai jumlah entalpi yang sama dengan reaksi pembentukan air yakni sebesar -55,9 Kj per mol, urusan ini tentu paling mengejutkan disebabkan proses yang terjadi melewati jalan yang berbeda, namun itulah keistimewaan nya Arrhenius, Beliau dapat meramalkan dengan tepat teori diatas.

Meskipun terdapat sejumlah kelebihan dari teori Arrhenius, tetapi anda tidak dapat menampik kekuranganya, teori ini memiliki sejumlah kelemahan diantarnya ia melulu membahas reaksi asam basa pada pelarut air saja tidak pada pelarut organik lain laksana benzena, alkohol dll. Yang kedua, kekhasan teori ini paling kentara dengan pengakuan zat asam merupakan zat yang menghasilkan ion H+ dan zat basa merupakan zat yang menghasilkan ion OH-, sebenarnya nyatanya tidak sedikit zat yang mempunyai sifat asam atau zat basa yang tidak dapat mencungkil ion H+ dan OH-.
Demikian artikel tentang Teori Asam Dan Basa Arrhenius semoga bermanfaat terimakasih.

Cara Atau Metode Pengendalian Korosi



Korosi adalahsuatu peristiwa bersenyawanya atom oksigen dengan sekian banyak  logam yang mengakibatkan rapuhnya logam tersebut. Peristiwa korosi ini tidak dapat ditangkal karena urusan ini merupakan gejala alam,tetapi korosi bisa dikendalikan. Metode pengendalian korosi yang dapat kita pakai saat ini merupakan dengan teknik Pelapisan ( Coating ), Proteksi Katodik, Pemilihan Material, dan Penambahan zat inhibitor korosi. Sekarang ayo kita ulik sejumlah metode diatas !

1. Pelapisan ( Coating )

Pelapisan adalahsuatu upaya pengendalian korosi dengan teknik melapisi permukaan logam yang akan dibentengi dengan sekian banyak zat. Misalnya dengan teknik menyepuh atau mewarnai logam tersebut. Pengecatan dilaksanakan dengan destinasi untuk memberi batas kontak permukaan logam dengan udara atau air sampai-sampai korosi dapat dicegah sedini mungkin. Pengecatan dapat dilaksanakan dengan teknik mengecat logam, vernis, dan dienamel.

Sedangkan penyepuhan adalahsuatu upaya pengendalian korosi dengan teknik melapisi logam yang bakal dilindungi, dengan logam beda yang lebih tahan karat. Misalnya dengan teknik menyepuh logam besi dengan logam krom atau nikel, kedua logam itu dapat menyusun lapisan oksida yang tahan karat ( pasivasi ) sampai-sampai besi terlindungi dari korosi. Logam seng pun dapat dipakai untuk melapisi besi ( galvanisasi ), namun seng tidak dapat menyusun lapisan oksida laksana krom dan nikel, tetapi seng melulu berkorban demi besi. Sehingga seng bakal terkorosi lebih dahulu, sesudah seng berakhir terkorosi maka setelah tersebut besi bakal ikut terkorosi juga.

Penyepuhan dilaksanakan dengan teknik mencelupkan logam yang bakal disepuh ke dalam larutan garam logam penyepuh, setelah tersebut logam yang bakal disepuh dijadikan sebagai katoda sementara logam penyepuh dijadikan sebagai anoda. kemudian dilakukanlah elektrolisis terhadap kedua elektroda tersebut. ion-ion logam penyepuh bakal menempel dan menyusun lapisan logam pada logam yang bakal disepuh dan lama kelamaan lapisan ini bakal semakin besar dan melapisi logam tersebut.

2. Proteksi Katodik

Proteksi katodik merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengendalikan korosi pada besi yang dikubur dalam tanah laksana pipa pertamina, pipa ledeng, dan tangki penyimpanan minyak. Proteksi katodik dilaksanakan dengan teknik menghubungkan besi dengan logam yang lebih reaktif laksana magnesium. Karena magnesium lebih reaktif dari besi,maka magnesium bakal teroksidasi terlebih dahulu, jadi bila logam magnesium nya sudah teroksidasi maka mesti segera mungkin diganti dengan logam magnesium yang baru supaya besi tidak ikut terkorosi. Proses yang terjadi pada peristiwa diatas dapat anda tulis dalam format persamaan reaksi inilah !

Anoda = 2Mg → 2Mg2+ + 4e

Katoda = O2 + 2H2O + 4e → 4OH-

Reaksi borongan* = 2Mg + O2 + 2H2O → 2Mg(OH)2 ( korosi )

Oleh karena* itu, logam magnesium yang sudah terkorosi mesti diganti dengan logam magnesium yang baru supaya besi tidak ikut terkorosi.

3. Inhibitor Korosi

Inhibitor korosi adalah suatu zat kimia yang dipakai untuk menurunkan laju korosi pada logam secara efisien. Proses inhibasi ini dilaksanakan dengan 2 metode yakni kesatu inhibasi antarmuka dan yang kedua inhibasi antarfase. Inhibasi antarmuka adalah suatu proses perlindungan terhadap logam dengan teknik pembentukan lapisan oksida yang akan mengayomi logam dari korosi. sementara inhibasi antarfase adalah upaya pencegahan terhadap korosi dengan teknik menetralkan lingkungan yang korosif dengan menambahkan zat-zat kimia tertentu.

4. Pemilihan Material

Pemilihan material merupakan teknik paling simpel untuk mengendalikan korosi. Pilihlah logam-logam yang tahan terhadap karat dan memiliki ongkos produksi yang murah laksana baja, serat karbon, kuningan dan logam tahan karat lainya.

Jadi itulah sejumlah metode pengendalian korosi yang dapat anda terapkan. Pengendalian korosi ini sangat urgen mengingat sekian banyak  konstruksi bangunan tidak sedikit menggunakan logam, jadi korosi mesti dikendalikan sedini mungkin supaya hal-hal yang tidak diinginkan dapat ditanggulangi.

Proses Terjadinya Korosi Pada Besi


Besi adalah logam yang sangat bermanfaat sebagai bahan utama untuk sekian banyak  konstruksi, maka pengendalian korosi pada besi menjadi urusan yang penting. Untuk bisa mengendalikan korosi, tentunya anda harus mengetahui mekanisme terjadinya korosi pada besi. Berdasarkan produk yang dihasilkan, korosi termasuk proses elektrokimia.
Besi mempunyai permukaan yang tidak halus dampak komposisi yang tidak sempurna, juga dampak perbedaan tegangan permukaan yang memunculkan potensial pada wilayah tertentu lebih tinggi dari wilayah lainya. Pada anode, ( wilayah yang biasa bersentuhan dengan air atau kelembapan ) terjadi pelepasan elektron yang disertai dengan pelarutan atom Fe sehingga menyusun ion Fe2+ yang larut dalam air. Berikut ini persamaan reaksinya !

Fe ( s ) → Fe2+ + 2e

Elektron yang dicungkil dapat mengalir melewati besi, layaknya elektron mengalir melewati rangkaian luar pada sel volta, mengarah ke ke wilayah katoda sampai-sampai terjadi reduksi gas oksigen dari udara. Begini persamaan reaksi yang terjadi dalam proses itu !

O2 + 2H2O + 2e → 4OH-

Ion Fe2+ yang sudah terlarut dalam air tadi bergerak mengarah ke ke wilayah katode dan bereaksi dengan ion OH- untuk menyusun senyawa Fe(OH)2.

Fe2+ + 4OH- → Fe(OH)2

Di katode, Fe(OH)2 yang terbentuk dioksidasi lebih lanjut oleh oksigen untuk menyusun karat.

2Fe(OH)2 + O2 → Fe2O3.nH2O ( Rumus kimia karat )

Reaksi kimia terbentuknya karat merupakan sebagai berikut.

4Fe + 3O2 + nH2O → 2Fe2O3.nH2O

Karena terjadi migrasi ion dan elektron, karat biasanya terbentuk pada bagian yang agak jauh dari permukaan besi yang terkorosi. warna karat bermacam-macam tergantung pada jumlah kristal air yang terikat. Umumnya karat bewarna kuning, merah hingga hitam.
Demikian artikel tentang Proses terjadinya korosi pada besi semoga bermanfaat terimakasih.

Teori Asam Dan Basa Bronsted Lowry

Hello Sobat ! Pada materi kali ini anda akan mempelajari materi tentang teori asam dan basa.

Mungkin sobat seluruh sudah tahu tentang kenyataan ini : "Zat asam merupakan zat yang dapat mencungkil ion H+ saat dilarutkan ke dalam pelarut air,sedangkan zat basa merupakan zat yang dapat mencungkil ion OH- saat dilarutkan ke dalam pelarut air". Apakah kenyataan* tersebut sepenuhnya benar ? Ternyata tidak sobat ! Fakta yang di sampaikan oleh Arrhenius itu ternyata mempunyai sedikit kesalahan di dalam teorinya.

Dalam teorinya,beliau menuliskan bahwa zat asam merupakan zat yang dapat mencungkil ion H+ saat dilarutkan ke dalam pelarut air,sedangkan zat basa merupakan zat yang dapat mencungkil ion OH- saat dilarutkan ke dalam pelarut air. Ok,sekarang ayo kita pandang dan analisis teorinya ini dari sisi fisis,bukan dari sisi reaksi kimia. Jikalau memang sebuah zat melulu dapat dikategorikan sebagai zat asam andai melepaskan ion H+,bagaimana dengan senyawa FeCl3,ZnCl2,AlCl3 dan CuSO4 ? Faktanya keempat senyawa tersebut merupakan senyawa garam yang mempunyai sifat asam. Dan senyawa garam itu secara jasmani* tidak mempunyai ion H+ ? Jadi terdapat kesalahan disini,ternyata tidak selamanya zat asam tersebut adalah zat yang dapat mencungkil ion H+ saja ! Faktanya tidak sedikit senyawa garam yang mempunyai sifat asam namun tidak dapat mencungkil* ion H+ saat dilarutkan ke dalam air.

Kekeliruan si Arrhenius pun berlanjut pada tafsiranya tentang senyawa basa. Menurutnya pun ,suatu senyawa dapat disebutkan sebagai senyawa basa andai* senyawa itu dapat mencungkil ion OH- saat dilarutkan ke dalam pelarut air. Apakah pernyataanya ini pun sepenuhnya benar ? Tidak !! lagi-lagi teorinya ini keliru ! Faktanya tidak sedikit senyawa garam yang mempunyai sifat basa namun mereka tidak dapat mencungkil ion OH- saat dilarutkan ke dalam pelarut air.

Nah,setelah saya teliti lebih lanjut tentang teori arrhenius,ternyata teori ini mempunyai 2 kekurangan diantaranya :

1.Pada reaksi kimia  ini tidak terlalu memikirkan yang terjadi pada sebuah senyawa kimia,contohnya reaksi hidrolisis yang menyebabkan terbentuknya sifat asam dan sifat basa pada senyawa garam.

2. Hanya terbatas membicarakan pada pelarut air saja,tanpa mempertimbangkan pelarut organik lain laksana alkohol,aseton ataupun benzena. kenyataannya, senyawa HCl merupakan senyawa asam powerful ternyata tidak dapat mencungkil ion H+ jika dilarutkan ke dalam pelarut benzena.

Karena teori arrhenius memiliki tidak sedikit kekeliruan,maka munculah teori asam dan basa baru yang diajukan oleh 3 ilmuan kita yakni Johanes Bronsted, Thomas M Lowry, dan GN Lewis. Ketiga ilmuan itu secara terpisah menyampaikan sifat bahwasannya dari senyawa asam dan senyawa basa. Johanes Brosnted dan M Lowry mempunyai teori asam dan basanya sendiri ,begitu pun dengan GN Lewis. Tetapi,secara tafsiran kedua teori itu memiliki kesamaan terutama dari sisi transfer elektron dan proton. Berikut ini penjelasan tentang teori asam dan basa bronsted lowry !.

1. Teori Asam dan Basa Bronsted Lowry
Teori ini diajukan oleh Johanes Bronsted dan M Lowry pada tahun 1923. Kedua ilmuan itu mempunyai pandangan dan pendapat yang bertolak belakang mengenai sifat dari senyawa asam dan senyawa basa. Menurutnya,senyawa asam merupakan senyawa yang bisa mendonorkan proton sementara senyawa basa merupakan senyawa yang bisa menerima proton.

Dalam teori asam basa bronsted lowry ini, saya dapat mengartikan bahwa senyawa asam mendonorkan protonya untuk senyawa basa dalam format ion H+.selain tersebut saya pun dapat mengartikan bahwa masing-masing senyawa kimia bisa mempunyai sifat amfoter,artinya senyawa kimia itu bisa beraksi sebagai asam dan pun bisa beraksi sebagai basa,tergantung situasi dari pereaksi yang dijumpainya.

berikut ini merupakan reaksi asam basa yang terjadi menurut teori bronsted lowry

1. NH3 + H2O → NH4+ + OH-

-Nah, sekarang simaklah baik-baik ,antara senyawa NH3 dan H2O ,senyawa manakah yang beraksi sebagai asam ? H2O ya kak ? Ya tepat sekali,H2O lebih asam dikomparasikan* dengan NH3 sebab senyawa NH3 adalah senyawa basa !

-tadi sebelumnya kita memprediksi sifat asam basa menurut sifat fisiknya ,sekarang  kita teliti menurut teori brosnted lowry

NH3 + H2O → NH4+ + OH-

- Berdasarkan keterangan dari teori asam basa bronsted lowry,senyawa asam merupakan senyawa yang memiliki keterampilan untuk mendonorkan proton sementara senyawa basa merupakan senyawa yang memiliki keterampilan untuk menerima proton.

- Sedangkan menurut keterangan dari tafsiran saya dan bronsted, proton yang diserahkan asam untuk basa merupakan dalam format ion H+.

- Sekarang ayo kita buktikan kebenaran dari teori bronsted lowry ! Silahkan disimak !
                      
akhirnya pendapat saya dan teori bronsted lowry terbukti kebenaranya !

2. HCl + H2O → H3O+ + Cl-

- Nah, tadi saya menuliskan bahwa masing-masing senyawa kimia bisa mempunyai sifat amfoter. dengan kata lain senyawa kimia itu bisa beraksi sebagai asam dan dapat juga beraksi sebagai basa !

- Sebelumnya, H2O beraksi sebagai asam. Sekarang anda lihat apakah H2O pada reaksi kedua ini beraksi sebagai basa ! Jika terbukti H2O pada reaksi kedua ini beraksi sebagai basa,maka pendapat saya dan bronsted tentan sifat amfoter dari senyawa kimia terbukti benar ! sekarang ayo kita buktikan sekali lagi kebenaran dari teori bronsted lowry
                     

- Yes, The theory is valid ! Nah, terbuktikan ? ternyata teori asam basa bronsted lowry ini terbukti kebenaran dan keabsahanya ! begitu pun dengan pendapat saya yang mengaku bahwa senyawa kimia tersebut bisa mempunyai sifat amfoter !

- Pada reaksi sebelumnya H2O beraksi sebagai asam, sebab H2O bertemu dengan pereaksi yang mempunyai sifat basa yakni NH3 ! pada reaksi kali ini H2O beraksi sebagai basa sebab H2O bertemu dengan pereaksi yang mempunyai sifat lebih asam yakni HCl ! So sifat amfoter pasti dipunyai oleh tiap senyawa kimia ! masih perlu bukti tentang sifat amfoter dari senyawa kimia ? Oke,akan saya buktikan dipostingan selanjutnya ! stay tunned here ! sekarang ayo kita lanjutkan ke soal selanjutnya !

3. HCO3- + HF → H2O + CO2 + F-

- Nah,sekarang ayo kita buktikan sekali lagi kebenaran dari teori bronsted lowry dan sifat amfoter yang dipunyai oleh sebuah senyawa kimia.
                       
-Nah, bagaimana sobat ? telah terbuktikan kebenaran dari teori asam basa bronsted lowry ini ? yahh terbukti ya sobat, sekarang ayo kita lanjutkan ke soal selanjutnya !


4. HCO3- + OH- → CO32- + H2O

- Silahkan sobat tebak, diantara senyawa diatas senyawa manakah yang beraksi sebagai asam dan senyawa manakah yang beraksi sebagai basa ?

- Jika sobat masih belum paham,mari kita kupas sekali lagi dengan memakai teori bronsted lowry !
- Ok,sudah pahamkan ? sekarang ayo kita lanjutkan ke soal yang terakhir !
                         


5. CH3COOH + H2SO4 → HSO4- + CH3COOH2+

- carilah senyawa mana saja yang beraksi sebagai asam dan sebagai basa dengan memakai teori bronsted lowry laksana yang telah saya sampaikan diatas ! bila telah ketemu jawabanya silahkan dilafalkan di kolom komentar supaya saya dapat verifikasi kebenarannya

Baiklah sekian dulu artikelnya mengenai teknik menilai sifat asam dan basa menurut teori bronsted lowry. Semoga materi tentang Teori Asam Dan Basa Bronsted Lowryini bisa bermanfaat untuk adik-adik dan sobat semuanya, terima kasih

Panduan : Pengertian Dan Cara Menentukan Isotop,Isobar,Isoton dan Isoelektron

Hello Sobat !  kali ini anda akan belajar bagaimana metodenya menilai isotop,isobar dan isoton.

Bila anda lihat secara sekilas, Unsur-unsur kimia yang ada pada tabel periodik mempunyai jumlah nomor atom dan nomor massa yang berbeda-beda, selain dari sisi jumlah nomor atom dan nomor massa, perbedaan lainya yang dapat anda lihat yaitu dari sisi sifat dan ciri khas yang dipunyai oleh masing - masing bagian tersebut. dari sisi sifat , kita dapat identifikasikan menurut wujud yang dimiliiki oleh sebuah unsur dalam suhu kamar ( 25 C ) apakah ia berwujud padat, cair atau gas ? masing-masing unsur tentu mempunyai wujud yang berbeda-beda.

Sekarang anda lihat lagi dari sisi karakteristik, dari sisi karakteristik kita dapat identifikasikan menurut titik didih dan titik leleh yang dipunyai oleh sebuah unsur, masing-masing unsur tentu mempunyai titik didih dan titik leleh yang berbeda-beda.

Tetapi, meskipun masing-masing unsur mempunyai jumlah nomor atom dan nomor massa serta sifat dan ciri khas yang berbeda-beda, ternyata diantara unsur itu ada yang memiliki kemiripan , baik dari sisi jumlah nomor atom maupun nomor massanya. Nah, pada petunjuk ini, anda akan membahas kemiripan yang dipunyai oleh sebuah unsur menurut jumlah nomor atom dan nomor massa yang dipunyai oleh bagian tersebut. So disimak baik-baik ya sob !!

A. Isotop
Isotop adalah"unsur-unsur yang mempunyai jumlah nomor atom yang sama, dan pada bagian yang sama namun mempunyai jumlah nomor massa yang berbeda". jadi dapat diputuskan bahwa pada isotop ini, bagian -unsurnya memiliki kemiripan dalam jumlah nomor atom, tetapi bertolak belakang dalam jumlah nomor massanya. Berikut ini contoh dari isotop :

                                     isotop,isobar,isoton dan isoelektron
                                     isotop,isobar,isoton dan isoelektron

                                     
B. Isobar
Isobar adalah kebalikan dari isotop , pengertianya yakni "unsur-unsur yang mempunyai* jumlah nomor atom yang bertolak belakang dan pada bagian yang bertolak belakang tetapi mempunyai jumlah nomor massa yang sama". jadi dapat diputuskan bahwa pada isobar ini unsur-unsurnya memiliki kemiripan dalam jumlah nomor massa, tetapi bertolak belakang dalam jumlah nomor atomnya. sebagai berikut contoh dari isobar :
                                     
                                     
                                     

C. Isoton
Isoton adalah unsur-unsur yang mempunyai nomor atom yang bertolak belakang dan jumlah nomor massa yang bertolak belakang serta pada bagian* yang berbeda. Loh jadi yang sama apa mas dennis ? yang sama merupakan jumlah neutronya yang dapat anda cari dengan teknik mengurangi nomor massa dengan nomor atom.Berikut ini contoh dari isoton :

                                     
                                     
                                     

D. Isoelektron

Isoelektron adalah unsur-unsur yang memiliki kemiripan dalam jumlah elektron. Berikut ini contoh dari isoelektron :

                                      

Ok, begitulah penjelasan tentang isotop, isobar, isoton,dan isoelektron. kini* kita masuk ke misal soal guna menilai isotop,isobar dan isoton dari sebuah unsur !

Tentukanlah Isobar,Isotop dan Isoton dari unsur inilah ini !

                                       
Pertama,kita cari isotopnya, ingat formula ASUS ( nomor Atom Sama Unsur Sama ) sampai-sampai* unsur-unsur yang adalah isotop merupakan :
                                          
Sekarang anda cari isobarnya, ingat formula MAS ( Nomor Massa Atom Sama ) ! Sehingga unsur-unsur yang adalah isobar merupakan :
                                           

Terakhir anda cari isotonnya, ingat ! isoton merupakan unsur-unsur yang mempunyai* jumlah neutron yang sama, sampai-sampai unsur-unsur yang adalah isoton merupakan:
                                                 
Ok, demikianlah petunjuk mengenai teknik menilai Isotop , Isobar , Dan Isoton serta Isoelektron, Semoga bermanfaat untuk sobat atau adik-adik seluruh ! Terima Kasih

Pengertian,Sifat dan Contoh Dari Senyawa Kovalen


                                           senyawa kovalen
Senyawa kovalen umumnya mempunyai tingkat kelarutan yang cukup rendah di dalam air, terutama senyawa kovalen non polar seperti CCl4, CH4, CO2 dll .beberapa senyawa kovalen polar seperti NH3, NO2, dan HCl memiliki tingkat kelarutan yang cukup tinggi di dalam air. Namun bila dikomparasikan dengan senyawa ion, maka kelarutan senyawa kovalen masih kalah jauh dibandingkan dengan senyawa ion.

1. Senyawa kovalen mempunyai titik didih dan titik beku yang rendah

Senyawa kovalen lazimnya mempunyai titik didih dan titik beku yang lumayan rendah.Hal ini terjadi dampak lemahnya ikatan antar molekul pada senyawa kovalen tersebut. selain mengakibatkan rendahnya titik didih dan titik beku dari senyawa kovalen,lemahnya ikatan antar molekul ini pun berimbas pada sifat fase dari senyawa kovalen. Umumnya senyawa kovalen mempunyai fase cair atau gas pada suhu kamar dan urusan ini bertolak belakang dengan senyawa ion, lazimnya senyawa ion mempunyai fase padat pada suhu kamar.
senyawa kovalen yang mempunyai struktur padat namun tidak bisa mempertahankan sifat kepadatanya pada suhu kamar karena senyawa ini sangat gampang menyublim
Jadi intinya senyawa kovalen mempunyai titik didih dan titik leleh yang lumayan rendah...

Sifat kovalen polar vs non polar ?

Berbicara tentang sifat titik didih dan titik beku dari senyawa kovalen polar dan non polar, maka bisa mas dennis katakan bahwa senyawa kovalen polar mempunyai titik didih dan titik beku yang lebih tinggi dikomparasikan dengan senyawa kovalen non polar, urusan ini dapat anda amati pada gas NH3 yang mempunyai titik didih dan titik beku yang lebih tinggi dikomparasikan dengan gas CO2.

Jadi intinya senyawa kovalen polar mempunyai titik didih dan titik beku yang lebih tinggi dikomparasikan dengan senyawa kovalen non polar.

2. Kelarutan dalam air
Senyawa kovalen lazimnya mempunyai tingkat kelarutan yang lumayan rendah di dalam air, khususnya senyawa kovalen non polar laksana CCl4, CH4, CO2 dll .beberapa senyawa kovalen polar laksana NH3, NO2, dan HCl mempunyai tingkat kelarutan yang lumayan tinggi di dalam air. Namun bila dikomparasikan dengan senyawa ion, maka kelarutan senyawa kovalen masih kalah jauh dikomparasikan dengan senyawa ion.

3. Tidak bisa menghantarkan listrik
Ya, inilah di antara sifat dari senyawa kovalen yang umum anda ketahui, senyawa kovalen tidak bisa menghantarkan arus listrik sebab senyawa kovalen larut dalam format molekul-molekul yang tidak bermuatan sampai-sampai arus listrik tidak akan dapat dibawa oleh molekul-molekul tersebut, urusan ini sangat bertolak belakang dengan senyawa ion yang dapat menghantar arus listrik disebabkan ion - ionya mempunyai keleluasaan guna bergerak sebab mempunyai muatan positif dan muatan negatif.
Jadi intinya senyawa kovalen adalah penghantar listrik yang buruk.

4. Dapat menyusun polimer atau makromolekul
Senyawa organik laksana Karbohidrat , Protein, Lemak dll adalah salah satu senyawa makromolekul yang ada pada tubuh kita. senyawa - senyawa ini sebenarnya dibentuk oleh molekul - molekul kecil laksana glukosa , asam amino , dan gliserol. molekul - molekul kecil ini adalah salah satu senyawa kovalen, jadi senyawa - senyawa kovalen lazimnya memiliki keterampilan untuk menyusun senyawa yang lebih banyak lagi atau lebih tidak jarang kita menyebutnya makromolekul. senyawa kovalen bisa menyusun ikatan antar sesamanya dan bergabung untuk menyusun suatu senyawa.

Kemampuan laksana ini tidak dipunyai oleh senyawa ion, sampai-sampai hal ini adalah salah satu keanehan tersendiri dari senyawa kovalen.

5. Reaksinya berlangsung lambat
Dibutuhkan energi lebih untuk mereaksikannya senyawa kovalen satu dengan senyawa kovalen lainya. di samping itu, guna mereaksikan senyawa kovalen yang berwujud gas pada suhu kamar diperlukan energi yang besar dan katalis supaya reaksi bisa berlangsung, urusan ini dapat anda amati pada reaksi antara gas N2 dengan gas H2, guna mereaksikan kedua gas tersebut, diperlukan suhu dan desakan yang tinggi supaya kedua gas itu dapat bereaksi. Oleh karena tersebut reaksi kimia pada senyawa kovalen dapat disebutkan tidak secepat reaksi pada senyawa ion.

berikut ini ciri khas dari senyawa kovalen:

a.Contoh kovalen polar NH3 , Alkohol , HCl , HF , HBr , Sukrosa , SO2 ,H2O, Methanol , Aseton , Asam Format , Asam Asetat , N2O5 , Cl2O5 dll

b.Contoh kovalen non polar  H2 , N2 ,Cl2, Br2 , I2, CH4, CCl4, BCl3 , NO2 , SF6, BF3, CO2 dll

Ok , beitulah keterangan mas dennis tentang pengertian,sifat dan misal dari senyawa kovalen. semoga tulisan ini dapat menolong dan meningkatkan wawasan sobat semuanya. terima kasih

Pengertian Dan Penjelasan Mengenai Derajat Ionisasi

Hello Sobat Dan Adik-Adik ! Pada artikel kali ini, saya hendak memberikan suatu keterangan singkat tentang derajat ionisasi, adapun pelajaran yang bakal kita kupas pada artikel kali ini merupakan Pengertian dan Penjelasan singkat tentang derajat ionisasi.Jadi lumayan sediakan teh hangat guna menemani adik-adik menyimak postingan yang segar ini,,ok kini kita langsung ke tkp ...

Pengertian Dan Penjelasan Mengenai Derajat Ionisasi
Derajat Ionisasi adalah persentase jumlah dari molekul-molekul senyawa elektrolit yang pulang menjadi ion-ion, Maksudnya disini merupakan derajat ionisasi tersebut menunjukkan jumlah dari molekul molekul senyawa elektrolit yang berubah menjadi ion-ion.

Biasanya derajat ionisasi dicerminkan  dengan a ( alfa ) yang mempunyai rentang nilai 0-1. andai nilai a sebuah senyawa elektrolit bernilai 1, itu dengan kata lain seluruh molekul-molekul dari senyawa elektrolit itu akan pulang menjadi ion-ion, dan andai nilai a sebuah senyawa elektrolit bernilai 0,5, itu dengan kata lain 50 % dari semua molekul-molekul dari senyawa elektrolit itu akan berubah menjadi ion-ion, sementara 50 % nya lagi tidak berubah menjadi ion-ion.

Contohnya laksana senyawa Asam bentuk berikut.

                               Derajat Ionisasi
Dari gambar diatas adik-adik dapat lihat, ada 4 molekul senyawa asam bentuk yang terlarut di dalam air namun yang pulang menjadi ion melulu 1 molekul, berarti nilai derajat ionisasinya ialah :
1 Molekul / 4 molekul = 0,25 atau 25 %.

Ok, itulah keterangan singkat dari derajat ionisasi, semoga dapat berfungsi dan dapat meningkatkan wawasan adik-adik semua. Ok deh , bilamana adik-adik masih bingung atau punya pertanyaan, tidak boleh sungkan-sungkan silahkan ucapkan pertanyaan adik-adik di kolom komentar ! Terima kasih

Penjelasan Mengenai Termokimia


                Termokimia
Hello Sobat dan Adik-Adik khususnya yang masih duduk di bangku SMA pada kesempatan kali ini kita akan membahas materi tentang termokimia.
termokimia adalah salah satu indikator penting yang masuk dalam soal ujian nasional / UN, jadi adik adik harus sungguhsungguh dalam mempelajari materi termokimia ini.

A. Pengertian Termokimia
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang hubungan energi dan panas yang dihasilkan dari reaksi-reaksi kimia contohnya seperti reaksi pembakaran, reaksi pembentukan, reaksi pelarutan dll.
Termokimia berfokus pada perubahan energi dan perubahan panas yang terjadi pada setiap reaksi kimia. di dalam termokimia,kita akan menghitung jumlah kalor yang diterima ataupun dilepas oleh suatu reaksi kimia.
Dalam setiap reaksi kimia pasti terjadi yang namanya pelepasan atau penyerapan suatu energi. Energi yang dilepaskan oleh suatu reaksi kimia dapat berupa panas, cahaya, suara atau bahkan ledakan, beggitupun juga sebaliknya pada saat penyerapan oleh suatu reaksi kimia dapat berupa panas, cahaya, suara atau bahkan ledakan.

Jadi kali ini kita akan belajar bagaimana menghitung jumlah kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu reaksi kimia.
Pada reaksi kimia  pelepasan dan penyerapan energi juga dialami oleh perubahan fase, baik dari cair ke padat ataupun sebaliknya. contohnya pada saat pendidihan air
pada saat pendidihan terjadilah air akan berubah fase dari cair ke gas. Ketika kita mendidihkan air tadi pasti kita memerlukan energi berupa panas untuk mengubah fase dari cair ke gas. Lalu berapakah jumlah energi yang di perlukan untuk mendidihkan air tersebut ? simak terus ya materi ini.

Baca juga artikel tentang Pengertian dan Penjelasan Mengenai Drajat Ionisasi

Hukum Kekekalan Energi dinyatakan bahwa "energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah " dari pernyataan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa dalam reaksi kimia sebenarnya hanya terjadi pelepasan atau penyerapan energi. pelepasan energi yang dihasilkan suatu reaksi kimia bukan berarti reaksi kimia tersebut menciptakan energi,  melainkan itu terjadi proses kerja antar atom-atom dan molekul-molekul yang saling bertumbukan yang menyebabkan terjadinya interaksi tarik-menarik yang kuat sehingga terjadilah pelepasan energi. Harus di ingat ya adik adik hanya suatu pelepasan energi bukan penciptaan energi Jadi dalam suatu reaksi kimia hanya terjadi penyerapan atau pelepasan energi.1. Hukum Termokimia

2. Reaksi Eksoterm Dan Endoterm
"Reaksi Eksoterm merupakan suatu reaksi kimia yang didalamnya terjadi pelepasan energi dari sistem ke lingkungan bebas". jadi pada saatterjadi pembakaran merupakan salah satu contoh dari reaksi eksoterm.
Reaksi Endoterm adalah suatu reaksi kimia yang didalamnya terjadi penyerapan energi dari lingkungan ke sistem. Contohnya proses pencairan es. es yang sejatinya memiliki fase padat membutuhkan energi untuk berubah fase menjadi cair.pada waktu itu es akan menyerap energi dari lingkungan yangmana  energi tersebut digunakan untuk merubah fase es tersebut dari padat ke cair.

3. Sistem Dan Lingkungan
Sistem merupakan suatu materi atau zat yang sedang kita amati dan pelajari perubahan energinya.Sistem itu merupakan suatu zat yang sedang kita teliti dan pelajari. Sedangkan lingkungan merupakan sesuatu yang berada di luar sistem. Contoh dari sistem dan lingkungan ini dapat kita amati pada peristiwa pembakaran dan pencairan es yang sudah saya sampaikan sebelumnya.
sitem itu sendiri di bagi menjadi 3 jenis :

A. Sistem Terbuka
 suatu sistem yang memungkinkan terjadinya perpindahan materi dan perpindahan energi dari sistem ke lingkungan atau dari lingkungan ke sistem.
contohnya:Disaat kita memasukkan air panas ke dalam gelas, lalu membiarkanya berada di udara terbuka ( tanpa ditutup ). saat air panas dibiarkan berada di udara terbuka maka akan terjadi perpindahan energi dan materi yang berlangsung cukup cepat. Perpindahan materi kita amati pada uap air yang keluar cukup bebas dari dalam gelas ( Sistem ) menuju ke lingkungan. Sedangkan perpindahan energi dapat kita amati pada panas yang keluar dan merambat melalui dinding gelas sehingga menyebabkan dinding gelas terasa panas.
                         Termokimia
Jadi, pada sistem terbuka akan terjadi perpindahan materi dan perpindahan energi dari sistem ke lingkungan atau dari lingkungan ke sistem.

B. Sistem Tertutup
 suatu sistem yang memungkinkan terjadinya perpindahan energi tanpa disertai perpindahan materi dari sistem ke lingkungan atau dari lingkungan ke sistem.
Contoh : Di saat kita memasukkan air panas ke dalam gelas lalu membiarkanya berada di udara terbuka dan ditutup dengan tutup gelas
                 Sistem Tertutup
Pada gambar diatas, adik-adik bisa lihat ternyata saat air panas dibiarkan berada di udara terbuka lalu ditutup dengan tutup gelas, maka hanya akan terjadi perpindahan energi tanpa disertai perpindahan materi. Hal ini terjadi karena uap air tidak dapat keluar dari dalam gelas secara bebas, sehingga perpindahan materi tidak dapat terjadi sedangkan perpindahan energi masih dapat terjadi karena panas yang keluar dapat merambat melalui dinding gelas.

Jadi pada sistem tertutup, hanya akan terjadi perpindahan energi tanpa disertai perpindahan materi dari sistem ke lingkungan atau dari lingkungan ke sistem.

C. Sistem Terisolasi
Sistem Terisolasi merupakan suatu sistem yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan energi dan perpindahan materi baik dari sistem ke lingkungan atau dari lingkungan ke sistem.

Contoh : Disaat kita memasukkan air panas ke dalam termos ideal

Perpindahan energi dan materi tidak dapat terjadi pada termos karena uap air tidak dapat bebas keluar dari dalam termos serta energi panas tidak dapat merambat melalui dinding isolator yang terdapat pada termos sehingga perpindahan energi dan materi tidak dapat terjadi.

Jadi pada sistem terisolasi tidak akan terjadi perpindahan energi dan perpindahan materi , baik dari lingkungan ke sistem maupun dari sistem ke lingkungan.

Hukum Hess
Hukum Hess menyatakan bahwa "kalor reaksi yang dihasilkan oleh suatu reaksi kimia adalah sama meskipun rute yang digunakan untuk mencapai reaksi kimia tersebut dilakukan tahap demi tahap atau secara langsung".

4.Entalpi Reaksi
Setiap materi yang terdapat di alam kita ini masing-masing memiliki dan menyimpan sebuah energi yang jumlahnya tidak dapat kita ukur secara kuantitatif. Energi-Energi yang disimpan oleh materi tersebut bisa berupa energi kinetik dan bisa juga berupa energi potensial. Energi kinetik merupakan energi yang berhubungan dengan gerak,sedangkan energi potensial merupakan energi yang tidak berhubungan dengan gerak.

Zat cair dan gas seperti air dan oksigen memiliki sebuah energi berupa energi kinetik. energi kinetik yang dimiliki berasal dari pergerakan atom dan molekul. Jadi yang terdapat di alam kita ini masing-masing memiliki energi yang jumlahnya tidak dapat kita ukur secara kuantitatif.
Ok, sekarang kita bicara mengenai entalpi reaksi. tetapi sebelumnya mari kita ketahui dulu apa itu Entalpi ( H ). Entalpi merupakan energi yang dimiliki oleh suatu materi yang jumlahnya tidak dapat di ukur secara kuantitatif. sedangkan yang dimaksud dengan Entalpi Reaksi ( △H )  adalah jumlah energi ( Kalor ) yang dilepas atau diserap oleh suatu reaksi kimia. Entalpi reaksi yang dimiliki oleh suatu reaksi kimia bisa bertanda positif dan bisa juga bertanda negatif. jika reaksi kimia tersebut menyerap atau memerlukan energi maka entalpi reaksinya bertanda positif ( + ), dan jika reaksi kimia tersebut melepaskan energi, maka entalpi reaksinya bertanda negatif (- ).

Menerima Energi ( Reaksi Endoterm )     △H = +

Melepaskan Energi ( Reaksi Eksoterm )  △H =  -

Berikut ini contoh-contoh dari entalpi reaksi yang dimiliki oleh suatu reaksi kimia :

1. Entalpi Reaksi Pembentukan Standar  ( △Hf )
adalah jumlah kalor yang dilepaskan oleh suatu reaksi kimia untuk membentuk beberapa unsur menjadi suatu senyawa kimia. reaksi pembentukan standar terjadi pada suhu 25 C dan tekanan 1 atm. karena pada reaksi pembentukan standar terjadi pelepasan kalor maka entalpi reaksi yang dihasilkan akan bertanda negatif. Berikut ini entalpi reaksi pembentukan standar dari beberapa zat :
http://zonatekhnologi.blogspot.co.id/2018/02/penjelasan-mengenai-termokimia.html

Termokimia
itulah contoh entalpi reaksi pembentukan standar dari beberapa zat, banyaknya kalor yang dihasilkan tergantung dari banyaknya mol zat yang akan dibentuk, semakin banyak jumlah mol zatnya tentu jumlah kalor yang dilepaskan juga semakin banyak, begitu juga sebaliknya semakin sedikit jumlah mol zatnya maka jumlah kalor yang dilepaskan juga semakin sedikit.

2. Entalpi Reaksi Penguraian Standar ( ⧊Hd )
Entalpi reaksi penguraian standar merupakan jumlah kalor yang butuhkan oleh suatu reaksi kimia untuk menguraiakan senyawa kimia menjadi beberapa unsur pembentuknya ( kebalikan dari reaksi pembentukan ). Reaksi penguraian terjadi pada suhu 25 C dan tekanan 1 atm. karena pada reaksi penguraian standar terjadi penyerapan kalor maka entalpi reaksi yang dihasilkan akan bertanda positif. Berikut ini entalpi reaksi penguraian dari beberapa zat :

- H2O ➞ H2 + 1/2 O2   ⧍Hd = +285,85 Kj/mol

- NaCl ➞ Na + Cl  ⧍Hd = +411,2 Kj/mol

- CaCO3 ➞ Ca + C + 3/2O2  ⧍Hd = +1207,6 Kj/mol

-dll

Jadi itulah contoh entalpi reaksi penguraian standar dari beberapa zat, jumlah kalor yang dibutuhkan tergantung dari banyaknya jumlah mol dari zat yang akan diuraiakan , semakin banyak jumlah mol zatnya tentu jumlah kalor yang dibutuhkan juga semakin banyak, begitu juga sebaliknya semakin sedikit jumlah mol zatnya maka jumlah kalor yang dibutuhkan juga semakin sedikit.

3. Entalpi Reaksi Pembakaran Standar ( ⧍Hc )
Entalpi reaksi pembakaran standar merupakan jumlah kalor yang dilepaskan oleh suatu reaksi kimia untuk bereaksi dengan oksigen dan membentuk suatu produk. Entalpi reaksi pembakaran  pada suhu 25 C dan tekanan 1 atm. karena pada reaksi pembakaran standar terjadi pelepasan kalor, maka entalpi reaksi yang dihasilkan akan bertanda negatif. Berikut ini reaksi pembakaran standar dari beberapa zat :

1. CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O  ⧍Hc = -802 Kj/mol

2. C2H2 + 5/2O2 → 2CO2 + H2O  ⧍Hc = -1256 Kj/mol

3. CH3OH + 3/2O2 ⟶ CO2 + 2H2O  ⧍Hc = -638 Kj/mol

Jadi, itulah contoh dari entalpi reaksi pembakaran standar dari beberapa zat. Jumlah kalor yang dihasilkan tergantung dari banyaknya jumlah mol zat yang dibakar,semakin banyak jumlah mol zatnya tentu jumlah kalor yang dihasilkan juga semakin banyak,begitu juga sebaliknya semakin sedikit jumlah mol zatnya maka jumlah kalor yang dilepaskan juga semakin sedikit.
Demikian artikel tentang Penjelasan Mengenai Termokimia semoga bermanfaat terimakasih.

Pengertian Dan Penjelasan Mengenai Senyawa Elektrolit Kuat,Elektrolit Lemah dan Senyawa Non Elektrolit

http://zonatekhnologi.blogspot.co.id/2018/02/pengertian-dan-penjelasan-mengenai.html


biasanya kita sering menddengar iklan di tv tentang iklan minuman berelektrolit bukan ?yang dipercaya mampu mengatasi dehidrasi dan bisa menggantikan ion pada tubuh. Minuman berelektrolit adalah minuman yang mengandung ion-ion terlarut seperti ion Na+, Ca2+, Mg2+ , Cl- , K+ dll. ion-ion tersebut sangat berguna bagi tubuh kita sehingga ion-ion tersebut ditambahkan ke dalam minuman berelektrolit.
Jadi dapat disimpulkan bahwa elektrolit adalah  "ion-ion yang terlarut di dalam pelarut air". sedangkan senyawa elektrolit adalah " senyawa kimia yang apabila dilarutkan ke dalam air, maka ia akan terurai membentuk ion-ion.baik ion positif atau ion negatif.


Senyawa Elektrolit

Senyawa Elektrolit


Info : Hasil dari pelarutan senyawa elektrolit disebut dengan larutan elektrolit

Sebelum senyawa NaCl dilarutkan ke dalam air, Elektrolit hanya berupa molekul-molekul yang tersusun dan terikat pada antar atomnya. tetapi setelah  elektrolit
dilarutkan ke dalam air, ikatan antar atom NaCl putus dan masing-masing atom membentuk ion positif dan ion negatif.`
senyawa non elektrolit ialah senyawa kimia jika dilarutkan dalam air maka ia akan terurai membentuk ion. melainkan hanya membentuk molekul yang tidak bermuatan.
Berikut ini contoh pelarutan senyawa non elektrolit ke dalam air...

Baca juga artikel tentang penjelasan tentang termokimia

                                         Senyawa Non Elektrolit


                                                 

Info : Hasil dari pelarutan senyawa non elektrolit disebut dengan larutan non elektrolit

ketika senyawa methanol dilarutkan ke dalam air,senyawa methanol larut dalam bentuk molekul bukan dalam bentuk ion hal ini membuktikan bahwa senyawa metanol  salah satu senyawa non elektrolit.
2.Pengertian Dan Penjelasan Mengenai Senyawa Elektrolit Kuat Dan Senyawa Elektrolit Lemah.
A. Senyawa Elektrolit Kuat
senyawa elektrolit kuat apabila dilarutkan ke dalam air, akan terurai membentuk ion-ion sebanyak 100 %

                                      Senyawa Elektrolit Kuat


                                     

Info : Hasil dari pelarutan senyawa elektrolit kuat disebut dengan larutan elektrolit kuat

B. Senyawa Elektrolit Lemah
senyawa elektrolit lemah yang apabila dilarutkan ke dalam air, maka ia akan terurai membentuk ion-ion sebanyak kurang dari 100 %, artinya hanya sebagian dari molekul-molekul senyawa elektrolit tersebut yang akan berubah menjadi ion
                                       
Nah berikut tadi adalah penjelasan tentang Pengertian Dan Penjelasan Mengenai Senyawa Elektrolit Kuat,Elektrolit Lemah dan Non Elektrolit semoga bermanfaat terima kasih.

Merkuri,Sianida Dan Arsenik : Trisula Maut Yang Sangat Beracun Dan Berbahaya Bagi Kesehatan Manusia

http://zonatekhnologi.blogspot.co.id/2018/02/merkurisianida-dan-arsenik-trisula-maut.html

Merkuri,Sianida Dan Arsenik : Trisula Maut Yang Sangat Beracun Dan Berbahaya Bagi Kesehatan Manusia
kali ini kita akan membahas Merkuri,Sianida Dan Arsenik yang akhir akhir ini mendadak jadi terkenal akibat adanya kasus kematian yang di akibatkan oleh  senyawa sianida.Sangat mengerikan memang sianida senyawa seperti sianida di jual secara bebas di pasaran.
Yang pertamakali saya akan bahas yaitu Merkuri
Logam Merkuri  (  Hg(0)

struktur dari merkuri ialah cair.Logam merkuri ini memiliki nomer atom 80 dan nomor massa = 200,kita bisa lihat dari nomer tersebut bahwa unsur Logam Merkuri memiliki massa jenis yang cukup berat. Lalu apakah logam merkuri beracun ? dilihat terlebih dahulu
dalam bentuk unsur atau dalam bentuk senyawa. bila dilihat dari bentuk unsur  logam merkuri itu sendiri memiliki "Toxicity Level" dibawah senyawa merkuri.lOgam merkuri tidak dapat larut dalam air dan logam merkuri tidak dapat di asorpsi oleh kulit dan tubuh kita. sehingga logam merkuri bisa dikatakan lebih aman di bandingkan senyawanya.
Tetapi logam merkuri tidak sepenuhnya aman. Logam merkuri masih bisa meracuni manusia melalui Uap ( Vapour ) dari logam merkuri tersebut. Jika Uap ( Vapour ) terhirup oleh manusia akan akibatnya bisa fatal karena bisa merusak sel serta jaringan di dalam tubuh kita akan mengakibatkan rusaknya sel serta jaringan di dalam tubuh kita. Jadi ketika kita bekerja dengan logam merkuri kita harus menggunakanperlengkapan yang safety.

Baca juga artikel Pengertian dan Penjelasan Mengenai Senyawa Elektrolit Dan Senyawa Non Elektrolit.

Senyawa Merkuri ( Hg(I,II) )

Apakah senyawa Merkuri itu beracun? Merkuri dalam bentuk senyawa jauh lebih beracun dibandingkan dalam bentuk unsurnya.  Senyawa merkuri seperti Hg(NO3)2 , HgCl2 bisa diasorpsi oleh kulit jika kita terkena ion merkuri tanpa alat safety maka ion merkuri akan masuk ke dalam darah kita yang dapat menyebabkan efek buruk beberapa jam atau beberapa hari kemudian.
Salah satu Profesor di amerika tewas akibat keracunan merkuri akibat terterasorpsinya larutan merkuri melalui kulitnya. Dia adalah Professor Karen Wetterhahn yang bekerja di Dartmouth College, Amerika Serikat.Professor Karen Wetterhahn pernah melakukan riset mengemukakan bahwa logam-logam berat seperti kadmium dan nikel dapat memicu tumbunya sel kanker pada manusia,
demikian artikel tentang Merkuri,Sianida Dan Arsenik : Trisula Maut Yang Sangat Beracun Dan Berbahaya Bagi Kesehatan Manusia demikian artikel tentang Merkuri,Sianida Dan Arsenik : Trisula Maut Yang Sangat Beracun Dan Berbahaya Bagi Kesehatan Manusia semoga bermanfaat terimakasih.