Cara Atau Metode Pengendalian Korosi
1. Pelapisan ( Coating )
Pelapisan adalahsuatu upaya pengendalian korosi dengan teknik melapisi permukaan logam yang akan dibentengi dengan sekian banyak zat. Misalnya dengan teknik menyepuh atau mewarnai logam tersebut. Pengecatan dilaksanakan dengan destinasi untuk memberi batas kontak permukaan logam dengan udara atau air sampai-sampai korosi dapat dicegah sedini mungkin. Pengecatan dapat dilaksanakan dengan teknik mengecat logam, vernis, dan dienamel.
Sedangkan penyepuhan adalahsuatu upaya pengendalian korosi dengan teknik melapisi logam yang bakal dilindungi, dengan logam beda yang lebih tahan karat. Misalnya dengan teknik menyepuh logam besi dengan logam krom atau nikel, kedua logam itu dapat menyusun lapisan oksida yang tahan karat ( pasivasi ) sampai-sampai besi terlindungi dari korosi. Logam seng pun dapat dipakai untuk melapisi besi ( galvanisasi ), namun seng tidak dapat menyusun lapisan oksida laksana krom dan nikel, tetapi seng melulu berkorban demi besi. Sehingga seng bakal terkorosi lebih dahulu, sesudah seng berakhir terkorosi maka setelah tersebut besi bakal ikut terkorosi juga.
Penyepuhan dilaksanakan dengan teknik mencelupkan logam yang bakal disepuh ke dalam larutan garam logam penyepuh, setelah tersebut logam yang bakal disepuh dijadikan sebagai katoda sementara logam penyepuh dijadikan sebagai anoda. kemudian dilakukanlah elektrolisis terhadap kedua elektroda tersebut. ion-ion logam penyepuh bakal menempel dan menyusun lapisan logam pada logam yang bakal disepuh dan lama kelamaan lapisan ini bakal semakin besar dan melapisi logam tersebut.
2. Proteksi Katodik
Proteksi katodik merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengendalikan korosi pada besi yang dikubur dalam tanah laksana pipa pertamina, pipa ledeng, dan tangki penyimpanan minyak. Proteksi katodik dilaksanakan dengan teknik menghubungkan besi dengan logam yang lebih reaktif laksana magnesium. Karena magnesium lebih reaktif dari besi,maka magnesium bakal teroksidasi terlebih dahulu, jadi bila logam magnesium nya sudah teroksidasi maka mesti segera mungkin diganti dengan logam magnesium yang baru supaya besi tidak ikut terkorosi. Proses yang terjadi pada peristiwa diatas dapat anda tulis dalam format persamaan reaksi inilah !
Anoda = 2Mg → 2Mg2+ + 4e
Katoda = O2 + 2H2O + 4e → 4OH-
Reaksi borongan* = 2Mg + O2 + 2H2O → 2Mg(OH)2 ( korosi )
Oleh karena* itu, logam magnesium yang sudah terkorosi mesti diganti dengan logam magnesium yang baru supaya besi tidak ikut terkorosi.
3. Inhibitor Korosi
Inhibitor korosi adalah suatu zat kimia yang dipakai untuk menurunkan laju korosi pada logam secara efisien. Proses inhibasi ini dilaksanakan dengan 2 metode yakni kesatu inhibasi antarmuka dan yang kedua inhibasi antarfase. Inhibasi antarmuka adalah suatu proses perlindungan terhadap logam dengan teknik pembentukan lapisan oksida yang akan mengayomi logam dari korosi. sementara inhibasi antarfase adalah upaya pencegahan terhadap korosi dengan teknik menetralkan lingkungan yang korosif dengan menambahkan zat-zat kimia tertentu.
4. Pemilihan Material
Pemilihan material merupakan teknik paling simpel untuk mengendalikan korosi. Pilihlah logam-logam yang tahan terhadap karat dan memiliki ongkos produksi yang murah laksana baja, serat karbon, kuningan dan logam tahan karat lainya.
Jadi itulah sejumlah metode pengendalian korosi yang dapat anda terapkan. Pengendalian korosi ini sangat urgen mengingat sekian banyak konstruksi bangunan tidak sedikit menggunakan logam, jadi korosi mesti dikendalikan sedini mungkin supaya hal-hal yang tidak diinginkan dapat ditanggulangi.
0 komentar:
Post a Comment