Magnesium : Pengertian, Sifat, Fakta dan Kegunaanya


Pada artikel kali ini, kita akan membahas bersama sama  mengenai fakta serta sifat dan kegunaaan  logam alkali tanah, yakni logam Magnesium.
Magnesium adalah salah satu logam yang tergolong ke dalam kelompok Alkali Tanah tepatnya di kelompok IIA Periode ke tiga. Magnesium ini memiliki manfaat dalam sehari-hari kita dan bermanfaat juga dalam dunia industri Sebelum kita berkata lebih jauh tentang manfaat, betapa baiknya anda ketahui dulu sifat-sifat atau ciri khas yang dimiliki oleh logam magnesium.

Magnesium mempunyai warna abu abu- keperakan yang terlihat paling kentara saat logam ini dibiarkan di angkasa terbuka selama beberapa menit. Adanya warna abu-abu pada magnesium disebabkan logam ini teroksidasi memebentuk oksida magnesium yang sifatnya inert dan bermanfaat untuk mengayomi magnesium dari oksidasi lebih lanjut. Jika pada lazimnya logam-logam kelompok transisi mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi, maka logam kelompok IA dan IIA mempunyai titik leleh dan titik didih yang lebih rendah, tak terkecuali magnesium. Magnesium mempunyai titik leleh sebesar 650 C dan titik didih sebesar 1090 C, itu dengan kata lain sifat magnesium mempunyai tititk didih yang sangat rendah di kelompok II A.

Magnesium adalah salah satu logam yang mempunyai sifat reaktif, meskipun kereaktifanya tidak sebesar logam kelompok IA dan logam kalsium. Magnesium pun bereaksi dengan air, namun reaksinya ini dilangsungkan sangat lambat pada suhu kamar. Bila magnesium tersebut dihanguskan dan lalu anda larutkan ke dalam air, maka reaksinya bisa dilangsungkan lebih dahsyat. Hal yang sangat unik dari logam ini merupakan ketika kita menghanguskan logam tersebut, saat logam magnesium dibakar, maka akan didapatkan cahaya putih intense yang paling cantik, cahaya ini didapatkan dari proses eksitasi dari elektron magnesium. Berikut ini gambarnya :

Cukup canggih bukan ? Sinar putih yang didapatkan dari proses pembakaran tersebut adalah sinar ultraviolet sehingga anda tidak boleh menatap sinar itu secara berlebihan. Magnesium  adalah logam yang jumlahnya lumayan melimpah di alam ini, bahkan magnesium tergolong ke dalam 8 besar bagian yang jumlahnya sangat melimpah, melulu kalah dari besi di urutan ke tujuh. Keberlimpahan magnesium ini dapat anda temui di air laut. Air laut kaya bakal ion magnesium, sampai-sampai proses penciptaan logam magnesium memanfaatkan air laut sebagai sumbernya. Proses penciptaan magnesium dari air laut melalui sejumlah tahapan. Pertama air laut direaksikan terlebih dahulu dengan Kalsium hidroksida ( Ca( OH )2 ) :

Mg2+ + 2OH- → Mg(OH)2 ( s )

Karena ion magnesium yang terdapat pada air laut bereaksi dengan ion hidroksida dari kalsium, maka dihasilkanlah magnesium hidroksida yang sifatnya tidak bisa larut sampai-sampai senyawa ini bakal mengendap, endapannya ini dinamakan dengan brusit. Lalu endapan yang didapatkan direaksikan dengan Asam Klorida menyusun Magnesium Klorida :

Mg(OH)2 + HCl → MgCl2 + H2O

Lalu Garam Magnesium Klorida yang didapatkan di elektrolisis sampai-sampai dihasilkanlah logam magnesium dari proses elektrolisis ini.

Beberapa Fakta Tambahan Mengenai Magnesium ;

- Magnesium juga dipakai sebagai paduan ( alloy ) bareng dengan logam lain. Pada tahun 2013 sebanyak lebih dari 1 juta ton Magnesium dipakai sebagai paduan terhadap logam lainya, namun jumlah ini masih kalah dengan alumunium yang di buatan sebanyak 50 juta ton guna di padukan dengan logam lain.

- Jika dikomparasikan dengan logam alumunium , logam Magnesium mempunyai massa jenis yang lebih enteng sehingga logam ini pun dapat dipakai untuk menggantikan logam alumunium alloy.

- Logam Magnesium pun adalah logam yang rentan guna terbakar terutama andai dalam format serbuk, Hal ini juga diakibatkan karena kereaktifan dari logam magnesium tersebut sendiri.

Baiklah itulah tidak banyak penjelasan tentang logam magnesium, semoga dapat berfungsi untuk meningkatkan wawasan sobat dan adik-adik semuanya, Terima kasih

Cara Membuat Partikel Koloid


Karena ukuran partikel koloid berada pada rentang antara larutan sejati dan suspensi, maka saya dan anda bisa membuat sistem koloid melewati 2 cara, yakni pertama dengan teknik pemecahan partikel-pertikel besar menjadi partikel berukuran koloid. Yang kedua, dengan teknik pembentukan aggregat dari molekul-molekul kecil pembentuk larutan menjadi partikel berukuran koloid. Cara yang pertama disebut juga sebagai Cara Dispersi,sedangkan teknik yang kedua disebut sebagai Cara Kondensasi. Sekarang ayo kita kupas cara yang kesatu yakni Cara Dispersi !

A. Cara Dispersi
Banyak teknik yang dipakai dalam penciptaan partikel koloid,diantaranya melalui teknik dispersi. Cara Dispersi ini memiliki sejumlah metode,berikut ini keterangan dari masing-masing teknik atau cara dalam penciptaan koloid ala teknik dispersi.

1. Cara Mekanik
Dalam teknik mekanik, zat yang akan diolah menjadi partikel koloid,digiling dalam masa-masa tertentu hingga ukuran zat itu menjadi lebih halus dan lebih kecil dari ukuran zat sebelumnya. Contoh teknik mekanik ini contohnya pada proses penggilingan kacang kedelai pada penciptaan tahu, Pembuatan cat,dll.

2. Cara Busur Listrik
Cara Busur Listrik dilakukan dengan teknik mengalirkan arus listrik yang bertegangan tinggi melewati dua buah elektroda logam sebagai zat terdispersi. Kemudian kedua elektroda itu dicelupkan ke dalam air sampai terjadi loncatan bunga api listrik. Loncatan bunga api listrik ini mengakibatkan kedua elektroda itu menguap dan larut di dalam air tersebut sampai membentuk sol. Logam-logam yang dipakai sebagai elektroda diantaranya logam Emas,Platinum,Osmium,Perak dan Tembaga.

3. Cara Peptisasi
Cara peptidasi ini dilaksanakan dengan teknik memecah partikel-partikel suspensi menjadi partikel berukuran koloid dengan teknik menambahkan ion-ion sejenis ke dalam suspensi tersebut, kemudian dilakukanlah pengadukan hingga ukuran partikel suspensi pecah menjadi partikel berukuran koloid.

4. Cara Homogenisasi
Tekhnik  ini memakai mesin penghomogen yang bisa merubah partikel kasar menjadi partikel berukuran koloid. Cara ini juga dipakai dalam
pembuatan susu, partikel lemak dari susu diperkecil hingga berukuran koloid dengan teknik melewatkan zat tersebut melewati lubang berpori dengan desakan tinggi. Jika ukuran partikel telah cocok maka zat itu di dispersikan ke dalam medium pendispersinya.

Jadi itulah 4 cara yang dipakai dalam Cara Dispersi, Sekarang ayo kita kupas metode-metode penciptaan koloid ala teknik Kondensasi !

B. Cara Kondensasi
Teknik ini, ion-ion yang berukuran paling kecil yang menyusun larutan sejati diperbesar menjadi partikel sebesar ukuran koloid. Cara kondensasi umumnya dilaksanakan melalui reaksi kimia. 3 misal reaksi kimia yang bisa menghasilkan kondensasi merupakan reaksi metatesis, reaksi redoks, dan reaksi hidrolisis. Baiklah, sebagai berikut penjelasan dari setiap reaksi diatas !

1. Reaksi Metatesis
Pada Natrium Thiosulfat apabila dilarutkan kedalam senyawa HCl, maka akan terbentuklah partikel baru berukuran koloid. Berikut ialah persamaan darin reaksinya :

Na2S2O3 + HCl → NaCl + SO2 + H2O + S
Belerang yang terbentuk dari reaksi ini lama kelamaan ukuran partikelnya bakal semakin membesar sampai membentuk larutan koloid yang bewarna putih keruh.

2. Reaksi Redoks
Bila Emas direaksikan dengan formalin, maka bakal terbentuk sol emas. Berikut ini persamaan reaksinya :

2AuCl3 + CH4O + 3H2O → 2Au + 6HCl + CH4O2

Emas yang terbentuk pada reaksi ini lama kelamaan akan menyusun agregat yang lebih besar sampai berukuran koloid.

3. Reaksi Hidrolisis
Besi(III)Klorida yang bewarna cokelat tua andai dilarutkan ke dalam air bakal menguraikan air menyusun ion OH- dan ion H+. Kemudian Besi(III)Klorida bakal bereaksi dengan ion OH- dan terbentuklah Besi(III)Hidroksida. Persamaan reaksinya merupakan sebagai inilah :

FeCl3 + 3H2O → Fe(OH)3 + 3HCl

Ukuran partikel Fe(OH)3 yang terbentuk berukuran koloid dan tidak bakal* mengendap di dalam air.

Jadi begitulah teknik pembuatan koloid, saya dan anda bisa memanfaatkan teknik kondensasi atau teknik disepersi. Yang jelas kedua teknik tersebut bisa kita pakai jika kita hendak membuat sebuah sistem koloid. Demikian artikel tentang Cara Membuat Partikel Koloid semoga bermanfaat terimakasih.