Proses Terjadinya Korosi Pada Besi
Besi adalah logam yang sangat bermanfaat sebagai bahan utama untuk sekian banyak konstruksi, maka pengendalian korosi pada besi menjadi urusan yang penting. Untuk bisa mengendalikan korosi, tentunya anda harus mengetahui mekanisme terjadinya korosi pada besi. Berdasarkan produk yang dihasilkan, korosi termasuk proses elektrokimia.
Besi mempunyai permukaan yang tidak halus dampak komposisi yang tidak sempurna, juga dampak perbedaan tegangan permukaan yang memunculkan potensial pada wilayah tertentu lebih tinggi dari wilayah lainya. Pada anode, ( wilayah yang biasa bersentuhan dengan air atau kelembapan ) terjadi pelepasan elektron yang disertai dengan pelarutan atom Fe sehingga menyusun ion Fe2+ yang larut dalam air. Berikut ini persamaan reaksinya !
Fe ( s ) → Fe2+ + 2e
Elektron yang dicungkil dapat mengalir melewati besi, layaknya elektron mengalir melewati rangkaian luar pada sel volta, mengarah ke ke wilayah katoda sampai-sampai terjadi reduksi gas oksigen dari udara. Begini persamaan reaksi yang terjadi dalam proses itu !
O2 + 2H2O + 2e → 4OH-
Ion Fe2+ yang sudah terlarut dalam air tadi bergerak mengarah ke ke wilayah katode dan bereaksi dengan ion OH- untuk menyusun senyawa Fe(OH)2.
Fe2+ + 4OH- → Fe(OH)2
Di katode, Fe(OH)2 yang terbentuk dioksidasi lebih lanjut oleh oksigen untuk menyusun karat.
2Fe(OH)2 + O2 → Fe2O3.nH2O ( Rumus kimia karat )
Reaksi kimia terbentuknya karat merupakan sebagai berikut.
4Fe + 3O2 + nH2O → 2Fe2O3.nH2O
Karena terjadi migrasi ion dan elektron, karat biasanya terbentuk pada bagian yang agak jauh dari permukaan besi yang terkorosi. warna karat bermacam-macam tergantung pada jumlah kristal air yang terikat. Umumnya karat bewarna kuning, merah hingga hitam.
Demikian artikel tentang Proses terjadinya korosi pada besi semoga bermanfaat terimakasih.
0 komentar:
Post a Comment